Jakarta – Bobroknya pengelolaan LP Sukamiskin, Bandung yang beberapa waktu lalu terungkap kali ini mendapat perhatian dari banyak pihak. Salah satunya ialah Dahniz Azhar selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah yang menilai bahwa tidak perlu ada lapas khusus napi kasus korupsi.

PP Muhammadiyah Sarankan Napi Koruptor Disatukan Dengan Maling Ayam

Dirinya mengatakan hal itu tak perlu lantaran korupsi dinilai sebagai extra ordinary crime, tidak perlu harus ada lapas khusus napi korupsi. Justru mereka harusnya disatukan dengan narapidana lain.

Melalui keterangan tertulisnya kemarin, dirinya mengatakan bahwa “Maling ayam, pemerkosa dan kejahatan-kejahatan lainnya, sehingga tidak ada penjara dengan ruang private seperti yang terjadi di lapas Sukamiskin,”

Dirinya menilai bahwa operasi tangkap tangan (OTT) di Lapas Sukamiskin membuka semua tabir jual beli izin “berobat” dan fasilitas ruangan penjara VVIP yang terjadi selama ini. Dhanil menduga fasilitas mewah bukan hanya terjadi di Lapas Sukamiskin.

“Perlu dilakukan audit lapas secara terbuka yang bisa diakses semua pihak melalui media. Ini juga bentuk pertanggungjawaban pemerintah agar perbaikan pelayanan di lapas lebih adil,” ucapnya, seperti diberitakan Indopos (Jawa Pos Group).

“Bukan justru menjadi tempat melahirkan tindak pidana baru,” tegasnya.

(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)