Jakarta – Dedek Prayudi ikut merespon dengan ungkapkan kekecewaan terkait pernyataan Prabowo Subianto soal kemiskinan yang diklaimnya meningkat 50 persen. Hal ini ia nilai sebagai pernyataan yang tak berdasar dan jauh dari fakta.
Melalui keterangan tertulisnya, ia mengatakan bahwa “Saya prihatin bahwa politisi senior sekelas Prabowo Subianto menggiring opini dengan statement menyesatkan. Beliau tidak bisa terus-terusan mengeluarkan statement asal-asalan kalau tidak ingin disebut tukang sebar hoaks,”
Uki kemudian keluarkan data dari Badan Pusat Statistik yang mengatakan bahwa kemiskinan sudah menyentuh level di bawah sepuluh persen pada Maret tahun 2018 ini. Menurut Uki, hal itu baru pertama kalinya terjadi sepanjang sejarah Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, pencapaian tersebut terjadi ketika jumlah penduduk terus meningkat 1,4 persen lebih pertahun. “Ini artinya pertumbuhan penduduk tidak berwujud pertumbuhan penduduk miskin,” terang Uki
“Bank Dunia, menggunakan metode yang berbeda, juga menunjukkan bahwa angka kemiskinan Indonesia menurun. Angkanya juga tidak jauh berbeda dengan temuan BPS,” lanjut Uki.
“IPM terdiri dari empat komponen yakni harapan lama sekolah, rata-rata tingkat pendidikan, harapan lama hidup dan standart hidup (pengeluaran perbulan perkapita). Semua menunjukkan kenaikan secara nasional dan kenaikan ini sudah diakui oleh PBB,” pungkas Uki.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)