Harian IndoJakarta – Para pengemudi ojek online dikabarkan bakal tetap menggelar aksi demonstrasi pada pembukaan Asian Games 2018 kelak. Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia (PPTJDI) Igun Wicaksono.
Sebelumnya, para pengemudi ojek online mengancam bakal mengadakan demonstrasi besar-besaran menyusul konflik berkepanjangan dengan manajemen perusahaan aplikasi. Para pengemudi ojek online, kata dia, akan terus berjuang melawan hak mereka sendiri.
“Rencana masih belum berubah,” kata Igun saat dihubungi di Jakarta, Minggu, 12 Agustus 2018.
Konflik itu bermula akibat adanya ketidakpuasan pengemudi terhadap sistem kemitraan di dua perusahaan aplikasi yaitu Go-Jek dan Grab Indonesia. Salah satunya yaitu soal tarif dasar penumpang yang hanya Rp 1.600 per kilometer (km). Para pengemudi menuntut agar tarif dasar dinaikkan menjadi Rp 3.000 karena biaya hidup yang semakin tinggi dan tidak relevan jika menggunakan tarif lama.
Perusahaan aplikasi tak kunjung memberikan respon, maka pada 3 Agustus 2018, diadakan mediasi terpisah dengan bantuan Kepolisian Daerah Metro Jaya. Selain PPTJDI, kelompok yang juga terlibat yaitu gabungan pengemudi ojek online dari Gerakan Aksi Roda Dua (Garda). Hasilnya, kedua perusahaan aplikasi bakal memberikan pernyataan resmi terkait tuntutan para pengemudi.
Namun, hingga saat ini, lanjut Igun, baru Grab Indonesia yang menyampaikan pernyataan. Menurut dia, Go-Jek telah berjanji bakal menyampaikan keterangan pada Kamis, (9/8/2018). Tapi sampai saat ini, ternyata belum terdengar kabar apapun.
“Kami masih menunggu rilis resmi,” ujarnya.
Igun juga menyampaikan bahwa mereka sangat terbuka untuk berkomunikasi dengan pihak manapun. Namun, Ia menyesali perusahaan aplikasi yang selama ini cenderung tertutup.
“Mereka hanya memikirkan investasi mereka sendiri,” tutur Igun.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)
