Home > Ragam Berita > Nasional > Moeldoko Tegaskan Akan Pasang Badan Bila Jokowi Diganggu

Moeldoko Tegaskan Akan Pasang Badan Bila Jokowi Diganggu

Jakarta – Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menegaskan, akan berada di depan membela bila Presiden Jokowi diganggu dalam menjalankan pemerintahannya.

Moeldoko Tegaskan Akan Pasang Badan Bila Jokowi Diganggu

Hal tersebut disampaikan Moeldoko di depan para peserta Rakernas ke-4 relawan Pro Jokowi (Projo) di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (15/9/2018).

Moeldoko meminta Projo bisa memberikan klarifikasi dan menjelaskan bila ada berita-berita tidak benar yang beredar di masyarakat.

“Untuk itu Projo harus bisa menjadi jembatan, mungkin masyarakat di bawah gelisah, untuk itu Projo harus bisa memberikan penjelasan yang sesungguhnya,” kata Moeldoko.

Menurut Moeldoko, gangguan-gangguan tersebut menjadi tantangan karena dapat menghambat kerja pemerintah untuk mengurangi kemiskinan dan menyejahterahkan rakyatnya, karena itu ia akan pasang badan membela Jokowi.

“Kalau masyarakat diganggu, yang semestinya kita fokus pada potensi mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, itu tantangan yang mengganggu dan tidak esensial, untuk itu Projo harus bisa menjadi jembatan ke masyarakat. Saya selalu katakan itu, kalau Presiden diganggu, Moeldoko yang berdiri di depan membelanya,” tegas mantan Panglima TNI ini.

Moeldoko juga meminta masyarakat agar tidak lagi membahas soal mayoritas dan minoritas.

“Dalam tiap kesempatan ini saya berbicara keras, jangan lagi bicara mayoritas dan minoritas, sepanjang bangsa ini membicarakan mayoritas dan minoritas maka kebangsaan kita belum utuh,” ujar Moeldoko.

Ia kemudian menuturkan soal peringatan dari Presiden Afghanistan soal konflik SARA saat bertemu dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

“Dalam sebuah perbincangan antara Jokowi dan ibu negara dan Presiden Afganistan mereka mengatakan ‘Pak Presiden hati-hati negara Anda negara yang besar, kami hanya beberapa etnis di sini, masing-masing membawa teman dari luar, sudah 40 tahun kapan penderitaan kami berakhir’,” kata Moeldoko menirukan perkataan Presiden Afghanistan.

“Untuk itu, dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika, kita dilahirkan seperti ini oleh Yang Maha Esa. Oleh karena itu jangan lagi membicarakan minoritas dan mayoritas, kita satu, jadi 4 hak tadi, teman-teman memiliki semangat yang kuat untuk menjaga ideologi negara dan UUD 45,” lanjutnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)

x

Check Also

Anies Baswedan Kembali Ancam Bakal Tutup Diskotek Old City

Anies Baswedan Kembali Ancam Bakal Tutup Diskotek Old City

Jakarta – Gubernur Anies Baswedan mengancam akan menutup diskotek Old City di Tambora, Jakarta Barat. ...


Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 135