Home > Ragam Berita > Nasional > Bawaslu Apresiasi Tindakan Paspampres Yang Larang Pose 2 Jari di Dekat Jokowi

Bawaslu Apresiasi Tindakan Paspampres Yang Larang Pose 2 Jari di Dekat Jokowi

Jakarta – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh seorang anggota pasukan pengamanan presiden (Paspampres) yang melarang seorang mahasiswa menunjukkan pose 2 jari saat akan berfoto bersama Presiden Jokowi.

Bawaslu Apresiasi Tindakan Paspampres Yang Larang Pose 2 Jari di Dekat Jokowi

Menurut anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin, tindakan anggota paspampres tersebut sebagai tindakan pencegahan.

“Kesadaran pencegahan yang dilakukan Paspampres layak diapresiasi,” ujar Mochammad Afifuddin melalui pesan singkat, Selasa (9/10/2018) malam.

Afifuddin menambahkan, kegiatan Presiden Jokowi saat itu sedang berada di kampus Universitas Sumatera Utara, dan tidak sedang berkampanye.

“Itu bagus sebagai salah satu pencegahan yang dilakukan Paspampres agar kegiatan kepresidenan Pak Jokowi tidak dijadikan atau dimanfaatkan pendukungnya untuk kampanye, karena kalau kampanye, Pak Jokowi harus ada izin cuti atau dilakukan di hari libur,” tutur Afif.

Afif menjelaskan, pose dengan jari dikhawatirkan akan disalahartikan sebagai kampanye.

“Bukan pose, kampanye di lembaga pendidikan yang dilarang. Pose khawatir disalahartikan sebagai kampanye nampaknya, permainan simbol,” pungkas Afif.

Sebelumnya, beredar viral sebuah video yang memperlihatkan seorang anggota paspampres yang membetulkan pose 2 jari yang dilakukan oleh seorang mahasiswa dengan pose acungan jempol, saat Jokowo hadir di acara dies natalis ke-66 Universitas Sumatera Utara.

Terkait hal ini, Komandan Paspampres Mayjen (Mar) Suhartono menjelaskan, anggotanya secara spontan membetulkan pose 2 jari seorang mahasiswa karena kampus seharusnya bebas dari politik praktis, sedangkan Jokowi saat itu hadir sebagai presiden, bukan sebagai capres.

“Anggota Paspampres tersebut berpikir kampus bukan tempat berpolitik praktis dan kehadiran Presiden untuk menghadiri undangan resmi, sehingga tidak elok jika ada kegiatan yang bernuansa politik,” ungkap Suhartono melalui keterangan tertulis, Selasa (9/10/2018).
(samsul arifin – www.harianindo.com)

x

Check Also

Anies Baswedan Kembali Ancam Bakal Tutup Diskotek Old City

Anies Baswedan Kembali Ancam Bakal Tutup Diskotek Old City

Jakarta – Gubernur Anies Baswedan mengancam akan menutup diskotek Old City di Tambora, Jakarta Barat. ...


Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 135