X
  • 5 days ago
Categories: NasionalRagam Berita

FUIB Anggap Aksi Bela Tauhid Mengarah Ke Kepentingan Politik

Jakarta – Ketua Umum Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Rahmat Himran melontarkan kritikannya atas Aksi Bela Tauhid yang digelar didepan Kantor Kemenkopolhukam. Rahmat menilai aksi tersebut lebih mengarah pada kepentingan politik dibandingkan penegakan hukum terhadap pelaku.

Aksi Bela Bendera Tauhid

Seperti yang diketahui beberapa ormas Islam menggelar Aksi Bela Tauhid didepan Kantor Kemenkopolhukam. Aksi tersebut digelar bukan hanya menuntut oknum Anggota Banser GP Ansor Nahdatul Ulama (NU) pembakar bendera bertuliskan kalimat tauhid untuk dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku, namun juga untuk menggaungkan yel-yel bernada pujian terhadap pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto, di tengah aksi.

“Perkembangan kasus pembakaran bendera di Garut sudah mengarah kepada isu politik. Kasus ini kriminalitas murni, seharusnya larinya ke proses hukum,” kata Rahmat saat ditemui di Jakarta, Jumat (02/11/2018).

Baca juga : Massa Aksi Bela Tauhid II Menuntut Pemerintah Mengakui Bendera Yang Dibakar Bukan Bendera HTI

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan berdasarkan perkembangan saat ini, polisi sudah menetapkan tiga tersangka dari peristiwa pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid saat Hari Santri Nasional.

Atas dasar itulah, kata Rahmat, peserta aksi seharusnya mempercayakan saja kasus itu ke para penegak hukum, bukan berdemo dengan ditambah yel-yel berbau politik. Rahmat menilai Aksi Bela Tauhid tak perlu digelar sampai turun ke jalanan.

Meski begitu, Rahmat mengapresiasi ada diantara peserta yang melaporkan aksi pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid ke pihak kepolisian. Untuk itu jugalah semua ormas yang tergabung dalam Aksi Bela Tauhid untuk mencurahkan perhatian mereka dalam mengawal laporan kepolisian itu.

“Sudah benar kemarin dilaporkan ke Kepolisian, jadi tidak perlu sampai harus aksi di Kantor Kemenkopolhukam,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)

Rani Soraya :