Harian IndoBantul – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengajak seluruh umat Islam yang ada di Indonesia, termasuk para kader Muhammadiyah untuk tetap mempertahankan cara berdakwah yang damai dan menyejukkan, bukan berdakwah yang menakut-nakuti masyarakat.
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK)
“Harus kita lanjutkan cara tersebut bahwa berdakwah tidak perlu menakutkan, tidak perlu mendorong memaksakannya. Tapi (dakwah) dengan menggembirakan,” kata JK saat memberika pidato pembukaan Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (26/11/2018).
Lebih lanjut JK menjelaskan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Namun dalam sejarahnya cara berdakwah di negeri ini tidak dengan cara mengangkat pedang dan cara-cara kekerasan lainnya.
“Itu menandakan bahwa dakwah berbeda dengan cara kita di negeri ini yang mengutamakan kulturalnya sambil berdakwah. Meyakinkan dengan menggembirakan, bukan meyakinkan dengan menakutkannya,” jelasnya.
Baca juga : Ma’ruf Amin Anggap Isu Jokowi PKI Tak Lagi Relevan
JK mengatakan berdakwah dengan cara-cara yang menyejukkan justru lebih efektif dan bisa diterima masyarakat. Hal itu terlihat dari masih berdirinya candi Borobudur di Indonesia. Menurutnya cara dakwah yang damai di Indonesia berhasil menjadikan negeri ini menjadi negara muslim terbesar di dunia.
“Di Indonesia ini mayoritas Islam, tapi apabila berbicara dengan turis yang kita kemukakan Borobudur, Bali, semuanya ciri suatu yang tentu bukan islami. Tetapi tetap menjadi kebanggaan bangsa bersama-sama,” jelasnya.
“Itu artinya umat Islam sangat toleran. Kalau di Timur Tengah saya kira sudah hancur-hancuran Borobudur, kalau ada Borobudur di Timur Tengah sekarang ini (pasti hancur),” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)
