Jakarta – Gerakan Jaga Indonesia (GJI) ungkapkan permintaan kepada pihak kepolisian untuk melarang reuni alumni 212. Sekretaris Jenderal Presidium Nasional GJI Budi Djarot khawatir reuni membawa agenda terselubung yang membahayakan Indonesia.
Saat dikonfirmasi kemarin Senin, Budi menuturkan bahwa “Kami sudah minta pada kepolisian dan resersenya untuk menolak reuni tersebut diadakan,”
“HTI sudah dibubarkan tapi berubah menjadi ormas yang menggaungkan ideologi khilafah. Ini berbahaya, Indonesia bisa berantakan,” tutur Budi.
Budi menyebut pihaknya bakal menurunkan ribuan anggota GJI untuk menghadapi relawan 212. Mereka juga sudah menyiapkan 1.000 spanduk bertuliskan #JakartaBernyali.
“Reuni 212 dan HTI bisa membuat rakyat takut. Kalau takut, sulit untuk melawan. Gerakan Jaga Indonesia membangkitkan kesadaran masyarakat agar berani melawan,” pungkas Budi.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)