Home > Ragam Berita > Nasional > Dituduh Biayai Kunjungan Jokowi, Begini Klarifikasi Dari BNI

Dituduh Biayai Kunjungan Jokowi, Begini Klarifikasi Dari BNI

Jakarta – Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu sebelumnya sempat mengkritik Bank Negara Indonesia (BNI), karena diduga ikut memfasilitasi acara sosialisasi dana desa yang dihadiri oleh Presiden Jokowi di Garut. Said Didu menilai, BNI sebagai BUMN seharusnya tak boleh menanggung biaya kunjungan Presiden pada acara yang bukan diselenggarakan oleh BNI sendiri.

Dituduh Biayai Kunjungan Jokowi, Begini Klarifikasi Dari BNI

Di sisi lain, Menteri Desa Eko Putro Sandjojo mengakui bahwa BNI ikut memfasilitasi acara sosialisasi dana desa yang dihadiri oleh Jokowi. Acara tersebut digelar di Art Center Tarogong Kidul, Garut, pada Sabtu (19/1/2019). Terkait hal tersebut, BNI pun akhirnya bersedia memberikan penjelasannya.

Menurut Eko, BNI dan Kementerian Desa memang memiliki kerja sama. Kementerian Desa memfasilitasi BUMDes menjadi Agen46-nya BNI. Sehingga BUMDes bisa menjadi cabangnya BNI. Menurut dia, hal tersebut menguntungkan BNI karena BNI tak perlu membangun kantor tapi bisa di BUMDes.

Masyarakat juga diuntungkan, karena tidak perlu memerlukan biaya mahal untuk ke bank karena di desanya sudah ada. BUMDes juga bisa mendapat penghasilan tambahan. Corporate Secretary BNI, Kiryanto turut menguatkan pernyataan dari Menteri Desa itu. Kiryanto mengatakan, BNI memang mengadakan kerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.

Tujuan kerja sama ini adalah untuk mendorong pembentukan dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di seluruh Indonesia, sehingga seluruh program yang masuk ke desa benar-benar didukung oleh kelembagaan ekonomi yang kuat di desa seperti BUMDes.

“Bentuk-bentuk program yang dilakukan meliputi pelatihan pengelola BUMDes dan menjadi BUMDes sebagai Agen46 di mana BNI bisa memanfaatkan BUMDes sebagai agen tanpa harus membuka cabang atau unit baru yang membutuhkan biaya tinggi tetapi cukup dengan bermitra degan BUMDes saja. Selain itu, BNI juga memberikan KUR kepada mitra usaha BUMDes yang ada di desa-desa,” jelas Kiryanto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (20/1/2019).

Kiryanto menjelaskan, dalam kerja sama itu, BNI memberikan dukungan pembiayaan pelatihan dalam beberapa kesempatan.

“Dukungan tersebut semata merupakan dukungan kepada mitra kerja BNI dalam konteks kerja sama yg bersifat bisnis antar lembaga, sebagaimana BNI melakukan dengan lembaga-lembaga lainnya,” ujatnya.

Terdapat beberapa program lain yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat di Garut, yang dilakukan BNI bekerja sama dengan beberapa instansi seperti program Kewirausahaan Petani, Program Mekar Naik Kelas, Kegiatan Mengawal Musim Tanam Okmar 2018/2019, serta Serap Gabah. Selain di Garut, program tersebut juga telah dilakukan di banyak titik di Indonesia dan telah dimulai sejak beberapa tahun lalu.

(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Belum Unggah Video, Channel Youtube Ahok Sudah Raup Puluhan Ribu Subscriber

Belum Unggah Video, Channel Youtube Ahok Sudah Raup Puluhan Ribu Subscriber

Jakarta – Kabar mengenai rencana Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok untuk menjadi YouTuber memasuki ...


Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 135