Harian IndoJakarta – Mengenai Sandiaga Uno yang sempat memamerkan kenaikan tingkat keterpilihan (elektabilitas) yang kini di atas 40 persen kini dikomentari oleh pihak TKN Jokowi-Ma’ruf Amin yang meminta Sandiaga untuk melampirkan data.
Saat dihubungi kemarin Selasa, Abdul Kadir Karding menuturkan bahwa “Pak Sandi boleh saja bicara berapa pun yang dia mau, dia bisa ngomong bisa di 50 persen. Karena hal-hal tersebut dalam narasi politik Pak Sandi sering dilakukan di banyak isu lain,”
Karding hingga kini masih yakin bahwa survei selalu harus menggunakan kaidah ilmiah. Hasilnya pun menurut dia harus terpublikasi dan teruji secara metodologi berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah.
“Dari situ kita lihat, hampir seluruh lembaga survei kecuali yang kita duga partisan, posisi Pak Jokowi di angka 54-56%. Kemudian Pak Prabowo di angka 30-33%, itu artinya ada selisih 19-20%-an, itulah yang terjadi hari ini,” terang politikus PKB ini.
“Sehingga kita yakin bahwa pemilu ke depan akan dimenangkan Pak Jokowi kembali. Apalagi dengan deklarasi dari banyak alumni, relawan, dengan banyak bekerjanya mesin partai, ditambah juga kapasitas kepala daerah sebagai pribadi mulai banyak bekerja,” imbuh dia.
Karena itu, Karding menganggap klaim Sandiaga soal elektabilitas naik ke angka di atas 40 persen sebagai upaya framing memposisikan kekuatan.
“Sesungguhnya mereka sudah dalam posisi, maaf, sudah hampir frustrasi karena mereka stuck di angka itu terus, nggak bergerak sama sekali dan banyak blunder yang dilakukan mereka,” ujar Karding.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)
