Jakarta – Istilah ‘Unicorn’ menjadi bahan perbincangan di tengah masyarakat dan media sosial setelah calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, membahasnya dalam debat kedua capres 2019, yang digelar di The Sultan Hotel, Minggu (17/2/2019) malam.
Saat itu, Jokowi bertanya kepada rival debatnya, Prabowo Subianto, terkait rencananya untuk mendukung perkembangan unicorn Indonesia.
“Infrastruktur apa yang akan Bapak bangun untuk mendukung perkembangan unicorn Indonesia?” kata Jokowi dalam debat capres, Minggu (17/2) malam lalu.
Prabowo kemudian bertanya kembali soal istilah ‘unicorn’ yang dimaksud Jokowi.
“Yang Bapak maksud unicorn? Maksudnya yang online-online itu, iya, kan?” tanya Prabowo.
Pertanyaan Prabowo ini bahkan kemudian menjadi bahan meme di media sosial soal istilah ‘unicorn’.
Namun apakah masyarakat Indonesia sebagian besar paham soal istilah unicorn di dunia industri digital ini?
Menurut pengamat industri digital dari Indonesia ICT Institute Heru Sutadi, sekitar 60-70% masyarakat Indonesia belum paham istilah unicorn.
“Istilah unicorn memang orang yang tidak begitu dekat dengan industri digital, dengan bisnis startup segala macam, belum paham benar apa yang dimaksud unicorn,” kata Heru, Selasa (19/2/2019).
“Saya yakin hampir 60-70% orang Indonesia nggak tahu unicorn. Harus dijelaskan unicorn ini apa. Karena kan memang unicorn startup dengan unicorn kuda dengan satu tanduk,” lanjutnya.
“Kalau pun mengenal istilah unicorn, tau, tapi kalau the real unicorn mungkin bertanya juga. apalagi sekarang ada unicorn, decacorn segala macam. Ini masih hal yang baru memang ya,” pungkasnya.
(samsularifin – www.harianindo.com)