Harian IndoJakarta – Baru-baru ini, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan bahwa Senator Australia Fraser Anning harus dituntut lantaran telah memukul seorang remaja bernama Will Connolly yang memecahkan telur ke kepalanya.
Sebelumnya, Morrison sempat mengecam dan menyebut pernyataan Fraser Anning menjijikkan. Anning menyatakan jika aksi teror penembakan di Selandia Baru dipicu gelombang imigran Muslim yang meningkat, sehingga menyebabkan kecemasan di Australia dan Selandia Baru.
Sebagaimana yang dikutip dari Perth Now, (17/3/2019), Fraser Anning terbang ke Melbourne untuk menghadiri kampanye sayap kanan. Saat Anning sedang diwawancara, remaja berusia 17 tahun bernama Will Connolly tampak berdiri di belakangnya. Tiba-tiba saja, Connolly menimpuk telur ke belakang kepala Anning.
Dalam rekaman video tersebut, Anning membalas dengan memukul Connolly sebanyak dua kali, sebelum penasihatnya melerai dan memisahkan Anning. Para pendukung Anning, termasuk terpidana kriminal Neil Erikson, mencengkram leher Connolly dan menjatuhkannya ke lantai. Dia mencekik Connolly sampai polisi tiba di lokasi.
Aksinya tersebut menjadi viral di media sosial. Netizen memanggilnya si Bocah Telur. Connolly yang sempat ditahan polisi tak lama kemudian dibebaskan tanpa tuntutan apapun. Pada Minggu pagi, muncul video Will Connolly yang mengatakan jangan macam-macam dengan politisi, namun dia tidak menyesal melakukan hal tersebut.
“Jangan menimpuk telur ke politisi, atau kalian diserang oleh 30 bogan di waktu bersamaan, saya sudah mencobanya,” kata Will. Bogan adalah kata slang Australia untuk menyindir sampah masyarakat.
Pada Ahad, PM Scott Morrison mengatakan Anning harus dihukum karena telah menyerang remaja.
“Saya pikir langkah hukum harus diajukan atas Senator Anning,” kata Morrison.
Sementara pengacara terkenal Adam Houda menawarkan bantuan hukum kepada Will Connolly jika ia mau mengajukan kasus pemukulan yang dilakukan Senator Australia Fraser Anning.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)
