Home > Ragam Berita > Nasional > Inilah Isi Pidato Eggi Sudjana Yang Membuatnya Berstatus Sebagai Tersangka

Inilah Isi Pidato Eggi Sudjana Yang Membuatnya Berstatus Sebagai Tersangka

Jakarta – Mengenai penetapan Eggi Sudjana menjadi tersangka karena kasus dugaan makar dan keonaran, banyak pihak mempertanyakan penyebab penetapan ini. Ternyata kasus ini berawal dari pidatonya di Rumah Kertanegara di hari pencoblosan.

Eggi Sudjana Tetap Ikut Aksi di Lapangan Banteng Meski Berstatus Sebagai Tersangka

Dalam pidatonya yang diungkapkan di depan para pendukung no urut 02, Eggi ternyata dinilai menyerukan ajakan ‘people power’.

Akibat perbuatannya ini, Eggi disangkakan dengan Pasal 107 KUHP dan/atau Pasal 110 KUHP jo Pasal 87 KUHP dan/atau Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 dan/atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946.

Isi dari pidato tersebut :

“Dalam posisi saya sekarang penasehat dari Persaudaraan alumni 212. Dalam konteks analisis, kalau 2014 itu Prabowo dikalahkan dengan 8 juta suara itu sebenarnya sudah teratasi ketika 2016, sampai kemarin 2018. Ada alumni 212 bisa mengumpulkan 13 juta orang di Monas. Artinya, 8 juta itu tidak ada apa-apanya. Yang kedua kita semua menjadi saksi. Setiap Prabowo datang ke daerah atau Prabowo kampanye tidak ada yang sepi. Betul?

Tapi kita bisa tunjukkan ketika Jokowi datang ke tempat kampanye masih banyak yang sepi. Maka ini anomali. Tidak mungkin kesepian dari konteks dia datang untuk kampanyenya itu, menjadi menang. Tidak mungkin. Anomali, dimana?

Oleh karena karena itu, saudara. Jika temuan-temuan kecurangan ini semakin terang benderang. Dan kemarin saya ke Malaysia juga sudah jelas, terang benderang. Sebelum pemilu malah sudah dicoblos. Itu bukan curang lagi, perbuatan haram dalam konteks pemilu.

Maka, jika terus semua kecurangan ini diakumulasi, saya dengar tadi, insya Allah sekitar jam 7, jam 8, akan diumumkan resmi apakah betul ada kecurangan serius. Maka analisis yang sudah dilakukan pemimpin kita juga bapak Prof DR Amien Rais, kekuatan people power itu mesti dilakukan. Setuju? Berani? Berani? Kalau people power itu terjadi, kita tidak perlu lagi mengikuti konteks tahapan-tahapan, karena ini udah kedaulatan rakyat. Bahkan mungkin ini cara dari Allah untuk mempercepat Prabowo dilantik. Tidak harus menunggu 20 Oktober. Inilah kekuatan people power. Insya Allah. Tapi kita berharap, tetep persatuan Indonesia harus dijaga. Tidak boleh kita pecah antar bangsa. Ini yang bikin brengsek elite-elite saja. Terima kasih. Assalamualaikum warahmaatullahi wabarakatuh.”

(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Viral! Pria Ini Marah-Marah di Minimarket Karena Diberi Sumbangan Rp 1.000

Viral! Pria Ini Marah-Marah di Minimarket Karena Diberi Sumbangan Rp 1.000

Jakarta – Seorang pria terekam sedang memarahi seorang kasir wanita di sebuah minimarket karena sumbangan ...


Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 409

Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 135