Surabaya – Sempat terjadi kericuhan di tengah-tengah sidang lanjutan Sugi Nur Raharja alias Gus Nur. Ustaz yang terkenal dengan gayanya yang blak-blakan tersebut tersangkut kasus video unggahannya berjudul ‘Generasi Muda NU Penjilat’.

Massa anggota Banser dan FPI mulai ricuh di luar gedung Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Para anggota yang memang sedari awal stand-by di ruang tunggu PN Surabaya mulai tersulut emosinya.

Cecaran pertanyaan dari Ahmad Khozinudin, kuasa hukum terdakwa, kepada satu saksi, Ma’ruf Syah, diduga menjadi pemantik awal kericuhan. Pada saat itu, Ahmad menanyakan kapasitas akun Generasi Muda NU yang pernah menulis Gus Nur sebagai ustaz radikal.

Dengan nada menantang, seseorang yang diduga anggota Banser berteriak beberapa kali. Ia meminta Gus Nur untuk keluar dari persidangan. 

“Sugi, keluar saja, tidak usah sidang!”

Merasa terprovokasi, kelompok massa FPI kemudian terlibat adu mulut dengan anggota Banser. Kericuhan mengalami eskalasi hingga kedua massa melakukan dorong-dorongan. 

Baca Juga: Amankan Sidang Gus Nur, Polisi Siagakan 300 Personel

Sempat dilerai oleh petugas kepolisian, massa tetap tak mau mundur. Terdengar sahut-sahutan yang diiringi oleh aksi saling dorong antara Banser dan FPI.

Kericuhan baru mulai mereda ketika salah satu anggota Banser mengajak massa yang ribut agar tak tersulut amarah. Demi menjaga kondusivitas sidang, para massa diminta untuk mundur. 

“Satu komando, Anak Muda NU dengarkan. Kita hormati pengadilan, hormati aparat hukum. Mulutnya ditutup selawatan di dalam hati,” seru salah satu anggota Banser, demi mengakhiri kericuhan.

Tak ingin kericuhan terulang kembali, beberapa personel kepolisian siap siaga menjadi pagar pemisah massa Banser dan FPI.

Hingga berita ini diturunkan, proses persidangan masih terus berlangsung. (Elhas-www.harianindo.com)