Jakarta – Michael Rolandi, selaku Kepala Inspektorat DKI Jakarta menyatakan bahwa pihaknya belum ada rencana melakukan pemeriksaan anggaran pembuatan instalasi bambu getah getih yang menjadi kontroversi.

Michael mengungkap bahwa pihaknya belum menerima aduan atau permintaan untuk melakukan pemeriksaan dana pembuatan instalasi bambu getah getih yang dibuat untuk memeriahkan Asian Games 2018 itu.

“Belum, belum ada,” ujar Michael di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2019).

Menurut Michael DPRD Jakarta hingga saat ini belum meminta dan mengajukan surat resmi pada pihak eksekutif untuk mengaudit anggaran instalasi bambu itu. Dana yang digunakan untuk pembuatan getah getih kata Michael, tidak menggunakan dana APBD Jakarta, melainkan dana Corporate Social Responsibility (CSR). Ia juga masih menelusuri keterlibatan beberapa BUMD pada dana konsorsium atau urunan CSR itu.

“Getih getah itu CSR ya. Nanti saya tanya dulu koordinatornya siapa gitu. Karena itu bukan APBD kan,” kata Michael.

Gembong Warsono , selaku Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP meminta inspektorat DKI Jakarta turun tangan mengenai ihwal anggaran pembuatan instalasi getah getih. Pasalnya, patung bambu di kawasan Bundaran HI yang sudah dirubuhkan itu disebut Anies seharga Rp 550 juta, namun pembuatnya Joko Avianto menyebut biaya produksinya saja kurang dari Rp 300 juta. Menurutnya hal itu perlu dilakukan untuk mengklarifikasi adanya penyimpangan.

“Ya inspektorat mesti turun lah menanggapi itu. Nyimpangnya dimana. Kan yang teralokasikan 550,” ujar Gembong saat dihubungi, Senin (22/07/2019). (NRY-www.harianindo.com)