Jakarta – Mohammad Taufik, selaku Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta tak berkomentar mengenai wacana yang melibatkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk membantu pengelolaan sampah di ibu kota.

“Sampah di Surabaya jauh lebih sedikit. Tidak bisa dibandingkan dengan Jakarta,” kata Taufik yang juga ketua DPD Partai Gerindra DKI itu saat dihubungi, Kamis, 1 Agustus 2019.

Taufik menyatakan bahwa DKI masih bisa mengurus sampahnya sendiri dan mulai melakukannya. Salah satu cara dalam mengelola sampah di DKI adalah dengan memanfaatkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau intermediate treatment facility atau ITF Sunter, Jakarta Utara.

Menurut Taufik nantinya akan dikirim ke ITF untuk diolah menjadi energi listrik. DKI akan menggunakan skema tipping fee untuk setiap sampah yang masuk ke ITF.

Bestari Barus , selaku Anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapem Perda) DPRD DKI telah melakukan studi banding mengenai pengelolaan sampah ke Surabaya, Jawa Timur. Politikus Partai NasDem itu bahkan bertanya apakah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ingin diboyong ke Jakarta agar masalah sampah teratasi.

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, Risma tertawa mendengar penuturan kalau DKI memiliki anggaran soal sampah sampai Rp 3 triliun. (NRY-www.harianindo.com)