Surabaya – Manajemen klub Persebaya Surabaya memutuskan untuk memecat pelatih Djadjang Nurdjaman. Pemberhentian ini merupakan buntut dari lesunya performa Bajul Ijo selama perhelatan Liga 1 2019.

Keputusan itu diambil oleh pihak manajemen pada Sabtu (10/08/2019) kemarin, usai Persebaya ditahan imbang dengan skor 2-2 oleh Madura United di kandang sendiri. Hasil tersebut menambah rekor lesu Persebaya yang dalam tujuh pertandingan terakhir mengalami empat kali seri, dua kali kalah, dan hanya menang sekali.

’’Evaluasi ini sudah disampaikan beberapa laga sebelumnya. Tapi, kami memberikan kesempatan kepada pelatih untuk memperbaiki performa tim. Dan, ternyata kami tak kunjung meraih hasil memuaskan,’’ kata Manajer Persebaya Candra Wahyudi.

Ketika ditanya mengenai kabar pemecatannya, pelatih yang akrab disapa Djanur itu menyerahkan semuanya kepada manajemen. Ia juga merasa bertanggung jawab karena Persebaya tak kunjung mendapat hasil yang memuaskan.

Terlepas dari rekor Persebaya di Liga 1, Djanur sebenarnya memiliki jasa yang besar bagi Persebaya. Ia lah yang mampu menyelamatkan Persebaya dari zona degradasi hingga mencapai peringkat kelima di klasemen akhir Liga 1 musim lalu. Bahkan, Persebaya juga lolos ke babak final Piala Presiden 2019.

Setidaknya, pihak manajemen memberikan apresiasi atas capaian Djanur selama memoles skuad Persebaya. Meski demikian, performa Persebaya kali ini dirasa tidak optimal sehingga membutuhkan pelatih kepala baru.

Untuk laga-laga berikutnya, asisten pelatih Bejo Sugiantoro ditunjuk sebagai pelatih caretaker Persebaya. Tanggung jawab itu dipikul oleh Bejo sampai manajemen menunjuk pelatih baru. (Elhas-www.harianindo.com)