Jakarta – Perang dagang antara AS-China berimbas pada harga minyak dunia, dimana harga minyak dunia tergelincir pada perdagangan pada hari Senin (02/09/2019). Pelemahan terjadi setelah penerapan tarif impor baru yang dilakukan oleh AS-China.

Penerapan tarif impor baru memantik kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak mentah. Harga minyak mentah berjangka Brent turun US$0,59 menjadi US$58,66 per barel setelah sempat tertekan hingga US$58,1 per barel selama sesi perdagangan berlangsung.

Harry Tchilinguirian, selaku Analis BNP Paribas beranggapan bahwa pengenaan tarif impor sebesar 5 persen oleh China terhadap minyak mentah AS menjadi kali pertama bahan bakar menjadi target sejak kedua negara memulai perang dagang lebih dari setahun lalu.

Di sisi lain, produksi minyak anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) terkerek untuk pertama kalinya pada tahun ini. Pusat Badai Nasional AS mengatakan bahwa Badai Dorian tidak akan menerjang langsung daratan AS.

Perusahaan energi AS mengurangi jumlah rig pengeboran selama sembilan bulan berturut-turut ke level terendah sejak Januari 2018.

Jumlah produksi minyak mentah Negeri Paman Sam pada Juni lalu merosot untuk dua bulan berturut-turut, sesuai data resmi Badan Administrasi Informasi Energi AS yang dirilis. (NRY-www.harianindo.com)