Banyuwangi- Tes tertulis termasuk salah satu syarat penting untuk bisa menduduki jabatan sebagai kepala desa.

Tes dilakukan dalam rangka sebagian untuk menyaring dan menyeleksi calon yang tepat dan sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Lantas bagaimana jadinya jika ada seseorang gagal dalam tes yang telah diadakan?

Beberapa orang mungkin akan menerimanya dengan lapang dada , namun mungkin sebagian akan melayangkan protes lantaran hasilnya tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Seperti halnya kasus yang terjadi di kabupaten paling timur pulau Jawa, Banyuwangi.

Kamis (04/09/2019), salah satu peserta bernama Yayuk Pujiwati dan rekan-rekannya naik pitam dan meluapkan kemarahan mereka.

Menurut laporan, Yayuk dan belasan calon kepala desa lainya datang ke kantor Pemda Banyuwangi lantaran tidak terima dengan hasil tes seleksi yang diikutinya.

Yayuk beranggapan bahwa seleksi yang diikutinya penuh dengan kecurangan.

Yayuk dan rekan-rekannya juga mempertanyakan hasil tes tertulis tahap awal seleksi kepala desa di mana mereka dinyatakan tidak lolos.

Mereka semakin tak terkendalikan lantaran tidak bisa menemui ketua panitia untuk meminta salinan hasil seleksi.

“Saya kepingin dokumen tes dikembalikan ke Pemda dan saya kepingin tahu hasil tes itu. Kalau bisa saya minta ini dibubarkan harus tes ulang!” ungkap Yayuk dalam wawancaranya dengan wartawan.

Sementara itu, kepala bagian pemerintahan desa Kabupaten Banyuwangi, Abdul Aziz Hamidi menyatakan bahwa pihaknya mempersilakan keberatan disampaikan secara tertulis untuk ditindaklanjuti.

Selain itu, dalam rekaman video akun instagram @metrotv, tampak Yayuk dan beberapa orang pria mengamuk tak terkenddali dengan berteriak-teriak di depan kantor.

Aksinya tersebut bahkan membuat dirinya menjadi tontonan banyak orang.

Salah seorang lelaki yang memakai kemeja berwarna merah hati dan menenteng tas ransel di depan dadanya ikut bersama Yayuk melontarkan rasa kecewanya.

“Saya minta tolong kalau perlu pak Bupati turun untuk menyikapi saya ini,” ujarnya sembari menunjukkan jarinya ke atas lantaran emosi yang tak terkendali.

Sementara Yayuk yang berada di sampingnya terus menerus mengamuk sejadi-jadinya dan meminta keadilan.

Emosinya semakin memuncak sampai-sampai ia membanting tas yang dipegangnya dan menendangnya.

Beberapa orang juga tampak memegangi dan menahan emosinya.

Yayuk juga tampak menangis dan terus menerus protes saat menuruni tangga dengan seorang pria yang terus memeganginya.

Mereka menuduh bahwa tes yang dilakukan tidak transparan dan penuh kecurangan serta adanya isu pungli yang terjadi.

Berdasarkan informasi, penyaringan untuk bakal calon kades ini memang menuai banyak kontroversi serta protes.

Pemkab Banyuwangi rencananya akan menggelar pilkades serentak pada bulan Oktober mendatang.

Sebanyak 621 orang dari 130 desa dari 24 Kecamatan telah mendaftar untuk mengikuti pilkades. (Hr-www.harianindo.com)