Jakarta – Sparta, anjing jenis Belgian Malinois yang menggigit Yayan (35) seorang Asisten Rumah Tangga (ART) hingga meninggal saat ini berada di Unit K9 Direktorat Polsatwa Baharkam Polri. Kini, Sparta sedang didekatkan dengan pawang dari anggota Kepolisian.

Kanit K-9 Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya Iptu Sakiman mengungkapkan bahwa Sparta sudah tidak bisa dijadikan anjing pelacak mempertimbangkan bahwa usianya saat ini sudah menginjak 5 tahun.

“Kalau buat Sparta udah enggak bisa dijadiin anjing pelacak, apalagi umurnya udah 5 tahun. Paling kita tempatkan di kamar terpisah dari anjing lain, dan kita tempatkan satu pawang biar akrab,” ungkap Sakiman, Jumat (06/09).

Ia memaparkan bahwa butuh waktu lebih lama bagi pawang baru untuk mendekatkan diri dengan Sparta. Idealnya 1-2 bulan, namun untuk Sparta butuh lebih dari itu.

“Buat pawang menyesuaikan dan bisa dekat atau adaptasi dengan anjingnya juga makan waktu lama, bisa sampai 3-5 bulan,” katanya.

Sependapat, Aiptu Anjar Setioso selaku Katim II Unit Satwa K-9 Direktorat Sabhara Polda Metro menyatakan bahwa Sparta membutuhkan pawang yang baru.

“Butuh adaptasi, lalu perkenalan lagi, karena orang baru kan kita anggapannya. Walaupun kita pawang, kita harus bisa menilai anjingnya dulu,” ucapnya.

Proses adaptasi lebih lama lantaran Sparta sudah menyatu dengan tuannya. Maka, K-9 akan menjalan komunikasi dengan Bima Aryo.

“Kita siapkan pawang khusus. Prosesnya mungkin agak lama untuk anjing yang sudah menyatu dengan yang punya. Kemauan anjing bagaimana, apa yang boleh dan tidak boleh, harus komunikasi dengan yang punya. Sensitifitas anjingnya gimana, kan kita gak tahu,” tuturnya.

Proses adaptasi tidak hanya dipengaruhi oleh karakter anjing, tapi juga pawangnya. Dibutuhkan keberanian dan kesedian waktu yang lumayan untuk gisa menjalin kedekatan dengan Sparta. “Tinggal tergantung individunya, kalau dia dekat dan banyak meluangkan waktu, anjing itu akan cepat dekat,” katanya.

“Selain itu, tergantung nyali dan mental seseorang. Belum tentu semua berani, saya sendiri masih harus belajar. Karakter anjing itu lain-lain, tapi intinya ya kasih sayang, kita beri kasih sayang dan laungkan waktu, pasti ada feedbacknya ke kita,” sambungnya.

Saat ini, Sparta bersama dua anjing lainnya milik Bima Aryo dikandangkan di Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur. Hal ini untuk memberikan kepastian bahwa apakah benar Sparta yang menyerang Yayan, atau salah satu dari dua anjing lainnya. (Hr-www.harianindo.com)