Jakarta – Presiden Indonesia, Joko Widodo baru saja melakukan peresmian produk pertama Esemka di Boyolali, Jawa Tengah. Mobil yang berasal dari keluarga pikap itu bernama Bima, dan siap dipasarkan dengan dibandrol dari Rp95 juta.

Proyek yang telah digagas sejak tujuh tahun lalu itu, menjadi pusat perhaitan masyarakat, terutama mereka yang berasal dari kalangan pengamat. Salah satunya, akademisi sekaligus pemerhati politik Tanah Air, Rocky Gerung.

Rocky—yang dikenal keras dan sering melontarkan krirtikan terhadap pemerintah, kini kembali melontarkan komentar tajam terkait peluncuran mobil perdana Esemka. Menurut dia, produk tersebut pada dasarnya bukan karya anak Indonesia, melainkan hanya dirakit di dalam negeri dengan material produksi yang diambil dari luar.

“Pengen bilang cuma dirakit di Indonesia, tapi takut dosa,” tulis Rocky melalui akun Twitter pribadinya, seperti dikutip Senin 9 September 2019.

Di beberapa kesempatan, terutama saat berada di forum debat dan diskusi, Rocky memang sering merasa ragu terhadap proyek mobil Esemka, dan menuding bahwa Indonesia hanya dijadikan tempat untuk merakit saja.

Lebih keras, masih melalui akun Twitter-nya, Rocky bahkan berani menyatakan bahwa perakitan mobil tersebut sudah disediakan panduannya, sehingga tak diperlukan otak untku merakitnya.

“Merakit itu udah ada manualnya, (jadi) gak perlu otak,” cuitnya.

Selain itu, ia juga sempat memberikan perbandingan terhadap pikap Esemka dengan mobil sejenis buatan pabrikan asal Cina, Qi Lin. Tak jelas apa maksudnya. Sebab, dia hanya mengunggah gambar mobil beserta penjelasan harga yang lebih terjangkau, dan menyematkan kalimat: mengamuknya ke Mbak Gugel aja. (Hr-www.harianindo.com)