Pontianak – Satwa kharismatik di Kalimantan terancam punah. Ancaman tersebut ditujukan untuk Rangkong Gading dan Arwana Super Red, satwa kharismatik di Kalimantan.

Tepat di Kalimantan Barat, berdasarkan data International Union for Conservation of Nature (IUCN), rangkong gading berstatus critical endangered (sangat terancam punah/kritis) dan Arwana Super Red berstatus endangered (terancam punah) alias satu dan dua langkah menuju kepunahan di alam.

“Rangkong gading misalnya, selain berfungsi sebagai petani hutan sejati yang membantu menanam pohon secara alami, juga sebagai simbol Kalimantan Barat yang merepresentasikan keberanian dan keagungan Suku Dayak. Punahnya satwa Indonesia berarti hilangnya identitas budaya Indonesia,” kata Riki Frindos, selaku Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI.

Ancaman kepunahan terbesar menunjuk rangkong. Rangkong merupakan perburuan liar yang dipicu oleh permintaan pasar. Sebagian besar perburuan di Indonesia terjadi di Provinsi Kalimantan Barat.

Kajian Rangkong Indonesia menunjukkan hanya terdapat 55 penelitian rangkong yang sudah di publikasikan dalam kurun waktu 1980-2016. Minimnya jumlah penelitian ini termasuk sebab sulitnya mengukur dampak akibat perburuan rangkong gading.

FCA Kalimantan bersama LSM Rangkong Indonesia melaksanakan program konservasi rangkong gading di Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Program tersebut memiliki beberapa kegiatan yaitu, pertama, melakukan prakiraan populasi dan monitoring habitat serta populasi angkong gading. (NRY-www.harianindo.com)