Yogyakarta – Aksi demonstrasi serentak yang berlangsung di sejumlah kota di Indonesia mendapat komentar dari Sri Sultan Hamengku Buwono X. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut mempersilahkan para mahasiswa perguruan tinggi di Yogyakarta untuk ikut unjuk rasa ke Jakarta.

Tak hanya itu, Sri Sultan pun juga memberi pesan kepada para mahasiswa. Ngarso Dalem meminta agar para massa tidak melakukan tindakan vandalisme.

“Kalau mau ikut demonstrasi kan juga itu hak warga masyarakat. Silakan, asal tidak melakukan perusakan saja. Demo dengan tertib sesuai dengan izin, jelas, kepentingannya apa, gitu lho,” kata Sultan di Rumah Sakit UII, Pandak, Bantul, Selasa (24/09/2019).

Baca Juga: Marak Aksi Demo, Tagar #HidupMahasiswa Trending di Twitter

Sri Sultan juga mengatakan bahwa dirinya tak bisa melarang siapa saja yang ingin mengutarakan aspirasi mereka, seperti gerakan Gejayan Memanggil. Akan tetapi, ia menekankan bahwa aksi yang dilaksanakan jangan sampai melanggar hukum,

“Kalau demonstrasi itu memberitahu polisi, syukur bisa dikawal, yang bertanggung jawab, jelas, tertib, tidak melakukan perusakan ya enggak ada masalah, silakan saja,” ujar Sultan.

Sebelumnya, massa aksi yang tergabung dalam gerakan Gejayan Memanggil melakukan aksi demonstrasi di kawasan bundaran Gejayan, Sleman, pada Senin (23/09/2019) kemarin. Selain mengutarakan penolakan mereka terhadap sejumlah RUU bermasalah, massa juga meminta agar pemerintah segera mengadili pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam kasus kebakaran hutan dan lahan.

Kemudian, massa juga mendorong agar DPR segera mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Tak hanya itu, penegakan demokrasi dan penghentian kriminalisasi aktivis juga menjadi tuntutan yang dikumandangkan dalam aksi tersebut. (Elhas-www.harianindo.com)