Solo – Ratusan mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam aliansi Solo Raya Bergerak (Sorak) menggelar aksi demo dan sempat terjadi insiden lempar-lempar antara massa pendemo dengan aparat keamanan di depan Gedung DPRD Kota Surakarta, Senin malam.

Dimulai pukul 15.30 WIB pengunjuk rasa mulai melakukan orasi dan memasang sejumlah poster hingga pukul 20.15. Awalnya aksi unjuk rasa tersebut berjalan dengan damai dan tertib.

Aksi tersebut dilanjutkan hingga pukul 20.00 WIB setelah sempat berhenti sejenak saat adzan maghrib berkumandang.

Polisi yang bertugas untuk mengawal dan mengamankan jalan aksi tersebut bertahan hingga malam dan tidak ada upaya untuk melakukam pembubaran massa. Sempat terjadi insiden pelemparan batu terhadap aparat kepolisian, namun pihak kepolisian berhasil menangkis lemparan tersebut.

Menurut Kepala Polres Kota Surakarta AKBP Andy Rifai bahwa kasi unjuk rasa tersebut dapat diredam lantaran aparat kepolisian mengajak massa pendemo untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara bersama-sama.

Setelah berhasil meredam massa, polisi menghimbau kepada koordinator lapangan agar massa segera membubarkan diri. Massa baru mebubarkan diri dengan tertib pukul 20.15 WIB.

“Kami anggap semuanya harus mendapatkan pelayanan yang baik. Hal ini, dilakukan dari hasil evaluasi aksi sebelumnya untuk menghindari adanya jatuh korban. Kami tetap bertahan dan tidak ada reaksi sama sekali”, tuturnya.

Polisi yang didukung dengan TNI telah menurunkan sejumlah 1.300 personel untuk melakukan pengawalan dan pengaman pada aksi demonstrasi tersebut. (Hr-hariainido.com)