Jakarta – Akhir-akhir ini, rumor yang menyebut bahwa Partai Gerindra akan mendapat jatah kursi untuk Kabinet Kerja jilid II semakin menguat. Terlebih, kemesraan antara Partai Gerindra dengan PDIP seolah memperkuat sinyalemen tersebut.

Menurut kabar yang beredar, disebutkan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan tiga nama kader partainya untuk menjadi menteri. Antara lain Waketum Gerindra Edhy Prabowo, Waketum Gerindra Fadli Zon, dan Sandiaga Uno yang dikabarkan bakal kembali ke Gerindra.

Dari tiga nama tersebut, Presiden Joko Widodo nantinya akan memilih satu atau dua orang yang masuk ke dalam kabinetnya. Rumor yang lain menyebut bahwa Sandiaga Uno bahkan sudah diplot menjadi Menteri Investasi.

Akan tetapi, beredarnya rumor-rumor liar tersebut ditepis oleh Sufmi Dasco Ahmad. Waketum Gerindra tersebut mengatakan bahwa partainya masih belum menentukan langkah politiknya. Apakah bergabung bersama pemerintah atau tetap menjadi oposisi.

“Kami kan belum tahu ada di pemerintahan atau luar pemerintahan. Jadi saya pikir itu masih isu ya,” kata Sufmi Dasco Ahmad Jumat (04/10/2019).

Dasco melanjutkan bahwa sebenarnya Partai Gerindra telah melayangkan sejumlah gagasan kepada pemerintah dan kini gagasan tersebut masih dalam tahap pembahasan. Gerindra bisa masuk ke dalam pemerintahan apabila gagasan tersebut diterima.

Akan tetapi, Gerindra akan memperkuat pemerintahan dari luar apabila usulan tersebut tidak diterima. Dasco menerangkan bahwa alternatif bagi Gerindra adalah memperkuat bidang pengawasan, legislasi, dan anggaran.

Meski demikian, Dasco membantah gagasan tersebut salah satunya adalah usulan nama menteri. Menurut Dasco, pihaknya belum sampai memberi penawaran tersebut kepada pemerintah.

“Belum bicara orang, baru bicara konsep. Kalau konsep diterima, dilihat pembidangannya, kalau ketemu pembidangannya baru tahu siapa orang yang tepat,” ujar Dasco.

Terkait langkah politik, Dasco mengatakan bahwa besar kemungkinan Partai Gerindra menentukan sikap politiknya pekan depan. Tindakan tersebut kemungkinan besar diambil sebelum pelantikan Presiden Jokowi pada 20 Oktober 2019 mendatang.

“Ya kita lihat, minggu-minggu depan kemungkinan. Itu kan kewenangan Pak Prabowo (Ketum Gerindra Prabowo Subianto),” ujar Dasco. (Elhas-www.harianindo.com)