Jakarta – Polisi mengungkapkan bahwa pelaku terorisme yang dibekuk di Cirebon, diketahui akan melancarkan aksi teroisme dengan menggunakan bom kimia beracun. Bahan-bahan untuk membuat bom tersebut sudah ditemukan.

Terduga teroris dengan inisial YF yang dibekuk pada Senin (14/10) adalah Ketua JAD Cirebon. Dia diketahui merupakan warga Desa Panembahan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Saat proses pembekukan tersebut, polisi mendapati adanya temuan yang aneh. Polisi menemukan bom dengan kekuatan ledak yang tinggi dan sejumlah bahan kimia.

“Temuan menarik pada hari ini bahwa untuk bom-bom yang sudah disiapkan untuk digunakan oleh pengantin ini memiliki daya ledak tinggi atau high explosive, campuran kimia lebih berbahaya,” ungkap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2019).

“Kalau ini menggunakan berbagai bahan, methanol, urea, dan lain-lain. Itu explosive semua. Ditambah racun abrin dengan kurang 0,7 microgram. Racun ini membunuh 100 orang,” lanjutnya.

Dari rumah YF dialkukan penyitaan terhadap beberapa barng bukti, diantaranya ada 310 gram biji saga. Berpaku pada penjelasan Mabes Polri, biji saga adalah bahan utama dari racun abrin.

Mabes Polri menjelaskan bahwa rabun abrin memiliki kekuatan 31,4 kali lebih kuat daripada racun ricin (risin). Hanya butuh 0,07 mg racun abrin sudah dapat merenggut nyawa 100 orang.

Abrin dapat membunuh manusia dengan menghambat proses pembentukan protein di dalam tubuh. Tanpa protein, sel-sel tubuh manusia akan mati dan berdampak terjadinya kematian pada manusia. Hingga saat ini, racun abrin belum diketahui obat penawarnya.

Selain itu, di rumah terduga teroris Cirebon polisi juga mendapati 5 liter asam nitrat (HNO3) . Mabes Polri lalu memberikan penjelasan terkait efek dan risikonya. Berikut pemaparannya:

“HNO3 merupakan golongan asam dan beracun, bersifat korosif dan cairan tidak berwarna dan dapat menyebabkan luka bakar pada tubuh. HNO3 + urea akan menjadi urea nitrat dengan kecepatan ledakan di antara 3.400-4.700 meter/detik. HNO3 merupakan katalisator pembuatan bahan peledak semisal RDX (keepatan ledakan 8.750 meter/detik, high explosive dan primary explosive) dan HMTD (kecepatan ledakan 2.800-5.100 meter/detik, high explosive dan primary explosive)”. (Hr-www.harianindo.com)