Jakarta – Joko Widodo, selaku Presiden RI telah melantik Menteri Kesehatan baru untuk periode 2019-2024, yaitu dr Terawan Agus Putranto, SpRad(K). Terkait hal itu, muncul berbagai tanggapan dari berbagai lembaga, salah satunya BPJS Kesehatan.
Fachmi Idris, selaku Direktur Utama BPJS Kesehatan menyatakan bahwa dr Terawan pasti memahami berbagai persoalan kesehatan, terutama menyoal Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Seperti diketahui bahwa, sebelumnya ia merupakan pimpinan rumah sakit rujukan nasional yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Fachmi berkeinginan agar usulan terkait penyesuaian iuran segera terlaksana, agar defisit dan tanggung jawab BPJS Kesehatan pada rumah-sakit dapat segera terselesaikan.
“Ya sebetulnya tidak bicara menkes baru, menkes lama harapannya tetap sama. Tentu programnya berjalan dengan baik, semua hal yang terkait dengan permasalahan teknis dan nonteknis terselesaikan,” ujarnya saat dijumpai di Kantor PB IDI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
“Kemudian menkes walaupun secara personal beliau, baru tapi beliau sudah sering ikut terlibat juga. Kita pun DPR juga sudah ada buku putih yang membahas tuntas akar masalah defisit yang terjadi, dan semua berkesimpulan bahwa memang iuran saat ini belum sesuai hitungan aktuaria,” lanjut Fachmi.
Fachmi berkeinginan agar masyarakat juga memahami bahwa kenaikan iuran sebenarnya bukan untuk menyusahkan masyarakat, namun justru untuk menyelesaikan permasalahan demi kepentingan masyarakat. (NRY-www.harianindo.com)