Ohio – Noor Alexandria Abukaram, salah seorang atlet perempuan dari sebuah sekolah menengah di Northview Sylvania, Ohio. Abukaram mencetak rekor terbaik saat mengikuti lomba lari 5K tingkat SMA dengan catatan waktu 22:22.

Akan tetapi, tiba-tiba Abukaram didiskualifikasi dari perlombaan lari lintas negara tingkat SMA karena dia tidak diberi izin untuk berlomba dengan memakai hijabnya.

Pihak panitia menyatakan bahwa mereka mempertimbangkan perubahan aturan. Abukaram merasa sangat sedih saat mengetahuinya. Dia bahkan sampai tidak bisa berkata-kata saat bertemu dengan ayahnya usai perlombaan tersebut. Dia hanya bisa menangis.

Di sisi lain, Abukaram tidak sanggup memberitahu ayahnya kalau dia diskualifikasi karena hijabnya. Hal itu karena orangtuanya lah yang selalu menjadi pendukung nomor satunya ketika dia memutuskan untuk berhijab.

“Itu seperti mimpi buruk dalam dunia nyata,” kata Abukaram kepada Sports Illustrated. “Perlombaanku seharusnya berada di bawah kendaliku, tetapi kendali itu diambil darikukarena hijab yang aku pakai, sesuatu yang aku pegang begitu dekat dengan hatiku. Aku telah dilatih begitu keras untuk berada di tahap ini. Ini sangat memalukan dan mengecewakan,” tambahnya.

Juru bicara dari OHSAA (Ohio High School Athletic Association) menyatakan bahwa pelari lintas negara dapat berpartisipasi dalam kompetisi dengan memakai hijab asalkan pelari itu telah mendaftarkan persetujuan tertulis dari pihak OHSAA. Menurut pihak panitia, mereka hanya menjalankan aturan yang berlaku. dialaminya sekarang. (NRY-www.harianindo.com)