Jakarta – Pengamat politik Universitas Bunda Mulia Silvanus Alvin beranggapan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi terlihat tidak suka dengan manuver politik yang sedang dijalankan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, dengan menggelar pertemuan bersama Presiden PKS Sohibul Iman baru-baru ini.

Jokowi pun melontarkan sindiran secara halus kepada Surya Paloh. “Saya mengartikan Jokowi sakit hati, sehingga ia menyindir Nasdem seperti itu,” ujar Alvin saat dihubungi awak media, Kamis (07/11).

Menurut dia, Nasdem perlu merasa ketar ketir ketika Jokowi sudah memperlihatkan sinyal secara tidak langsung dengan manuver politik yang dilakukan Paloh. Tidak menutup kemungkinan, ujar Alvin, posisi menteri yang berasal dari Nasdem kemungkinan terancam untuk di-reshuffle dari kabinet Indonesia Maju.

“Implikasinya akan mengancam menteri-menteri Nasdem di dalam kabinet saat ini. Keberanian Paloh bertemu PKS juga tampak dilandasi dari prediksinya bahwa Jokowi bukan pemimpin reaktif yang langsung seenaknya mengganti atau reshuffle menteri,” ungkap dia.

Lebih lanjut, sambung dia, Jokowi didapati menggunakan kata ‘rangkulan’ dan ‘wajah cerah’ saat melontarkan sindiran dengan cara candaan.

Alvin menyatakan bahwa dengan digunakannya diksi tersebut menunjukkan bahwa Jokowi kurang berkenan jika paloh semakin mendekat ke barisan oposisi, PKS.

“Itu seakan-akan menyindir bahwa ada kesan Nasdem lebih nyaman ketika merangkul oposisi dan lebih senang berada di luar koalisi Jokowi,” timpal dia.

Sebelumnya, Jokowi leontarkan sindiran secara halus terhadap Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh terkait bertemunya Paloh dengan Presiden PKS M Sohibul Iman, Rabu, 30 September lalu. Candaan itu dilontarkan Jokowi saat berpidato di Acara HUT ke-55 Partai Golkar, di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (06/11) malam.

“Yang saya hormati para ketua umum, Bapak Surya Paloh yang kalau kita lihat malam hari ini, beliau lebih cerah dari biasanya. Sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS,” tutur Jokowi.

Pertemuan Surya Paloh dengan Sohibul beberapa waktu lalu sempat menjadi perhatian sejumlah kalangan. Terlebih ada yang menghubungkan pertemuan tersebut dengan pernyataan Paloh yang berniat untuk mengambil sikap sebagai oposisi.

“Wajahnya cerah, setelah beliau berdua berangkulan dengan Pak Sohibul Iman. Saya tidak tahu maknanya apa. Tetapi rangkulannya tidak seperti biasanya,” lanjut Jokowi.

Bahkan, Jokowi menyatakan bahwa Surya Paloh selama ini tidak pernah merangkul dirinya, seperti yang dilakukan eks tokoh Golkar itu dengan Sohibul.

“Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak Sohibul Iman. Tadi saya tanyakan, ada apa? Tapi nanti jawabannya mungkin di lain waktu dijawab. Saya boleh bertanya dong, karena beliau masih di koalisi pemerintah,” pungkas Jokowi. (Hr-www.harianindo.com)