Jakarta – Nadiem Makarim, selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan bahwa paradigma kementerian yang dia pimpin berubah. Nadiem mengatakan bahwa saat ini, Kemdikbud tidak akan mengikuti pada kerja-kerja yang sifatnya per tahun saja.

Hal tersebut disampaikan dalam rapat kerja bersama Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

“Biasanya perencanaan dilakukan tahunan, tapi yang kita lakukan adalah kita akan bikin rencana 10 tahun ke depan. Mohon maaf, kalau 100 hari ke depan itu saya enggak bisa, enggak tahu caranya,” kata Nadiem di Ruang Rapat Komisi X di Kompleks Parlemen, Rabu, 6 November 2019.

Di sisi lain, Nadiem mengatakan bahwa fokus utama gagasannya, visi dan misi Presiden Jokowi yang dia kembangkam menjadi lima point, yaitu pendidikan karakter, deregulasi dan debirokratisasi, meningkatkan investasi dan inovasi, penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan teknologi.

Nadiem mengatakan bahwa hal-hal yang dilakukan memang dampaknya tidak akan mungkin terasa dalam 1-5 tahun. Menurutnya, dampaknya akan terlihat pada waktu 10 tahun ke depan.

“Dan memang itu sulit untuk bisa menciptakan hal-hal yang walaupun kita harus punya keyakinan dan keimanan bahwa sebenarnya hal yang kita lakukan ini akan berhasil 10 tahun mendatang. Dan yang terpenting menurut saya adalah kepemimpinan,” tutur Nadiem. (NRY-www.harianindo.com)