Jakarta – Dalam rapat kerja antara Komisi VIII DPR dengan Menteri Agama Fachrul Razi, pembahasan mengenai wacana pelarangan cadar dan celana cingkrang mendominasi bahasan dalam rapat. Salah satu yang menyinggung hal tersebut adalah anggota Komisi VIII dari Fraksi PKS, Iskan Qolba Lubis.

Iskan mengatakan bahwa lebih baik Menag berhenti melontarkan ujaran tentang cadar dan celana cingkrang lantaran membuat gaduh publik. Seharusnya, Kementerian Agama (Kemenag) fokus dalam masalah kerukunan antarumat beragama.

“Karena itu kami dari Fraksi PKS menginginkan Kementerian Agama supaya menyetop statement-statement yang kontra produktif itu. Dan, fokus membangun Kementerian Agama khususnya membangun kerukunan di dalam internal agama dan kerukunan dengan eksternal agama,” kata Iskan Qolba Lubis di gedung Nusantara II DPR Jakarta, Kamis (07/11/2019).

Lebih lanjut, Iskan meminta agar pemerintah tak terlalu mencampuri urusan internal agama. Sebab, setiap agama memiliki corak yang khas dan biar tetap di hati masing-masing pemeluk. Akan terasa aneh apabila Kemenag intervensi masalah penafsiran agama.

“Kalau kita lihat negara-negara demokrasi, negara tidak campur dalam penafsiran agama, biarkanlah penafsiran itu beragam,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Nanang Samodra mengatakan bahwa ia setuju apabila penyebaran radikalisme harus dihentikan. Namun ia meminta agar pemerintah menggunakan pendekatan yang lebih cermat.

“Saya sepakat untuk menghentikan penyebaran paham radikalisme, hanya saja caranya yang perlu kita tinjau kembali prinsip dari deradikalisasi adalah bisa melakukan pendekatan religius dan pendekatan security. Kami harap Kementerian Agama lebih fokus pada pendekatan religius,” ujar Nanang. (Elhas-www.harianindo.com)