Jakarta – Viktor Laiskodat, selaku Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi narasumber dalam Kongres II NasDem. Viktor membahas terkait ucapan salam berbagai agama yang kerap digunakan dalam sambutan para pejabat.

“Saya di mana pun berada saya menghadiri rapat kementerian, menterinya ‘Assalamulaikum’, setop. Saya berdiri, ‘Assalamulaikum’, ‘Om swastiastu, namo buddhaya’, pelan,” kata Viktor dalam diskusi ‘Menangkal Intoleransi dan Radikalisme dalam Perspektif Kepala Daerah’ di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019).

Viktor beranggapan bahwa setiap orang yang mendengar dan menjawab salam akan mendapat berkah. Selain itu, Viktor menyinggung umat beragama yang tidak mau menjawab salam.

“Karena yang kasih salam kalau ada yang mendengar, dia dapat berkat, betul tidak? Jadi kalau beragama kasih salam balik saja tidak mau, tapi mau restorasi, restorasi apa? Restoran kali,” ujarnya.

Di sisi lain, Viktor menyatakan bahwa mengatasi isu intoleransi merupakan pekerjaan berat. Menurutnya, tantangan utama adalah menjaga agar tak ada pikiran di luar Pancasila.

“Jadi pekerjaan ini adalah pekerjaan yang menantang kita untuk kita mampu merima pemikiran bahkan memberikan pemikiran ke-Indonesia-an setiap saat sehingga tidak melahirkan pemikiran di luar pemikiran Pancasila,” ucap Viktor.

“Karena itu salah satu syarat, kualitas pemikiran, kualitas pendidikannya, kualitas kemasyarakatan sosialnya, kualitas psikis masyarakat Indonesia-nya. Ini tantangan kita semua,” sambungnya. (NRY-www.harianindo.com)