Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menghimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dengan hadirnya ulama-ulama yang baru. Menurutnya, saat ini banyak orang-orang yang mengaku sebagai ulama namun kapasitas keilmuannya meragukan.

“Sekarang bayak ulama tapi tidak pernah mondok. Enggak paham baca kitab, tapi jadi kiai. Ini bahaya karena tidak paham, tidak ngerti agama,” ujar Ma’ruf di Tanggerang, Banten, Sabtu (09/11).

Menurut Ma’ruf, peristiwa tersebut menginngatkan sebagai tanda-tanda akhir zaman. Karena ada yang berpendapat bahwa tanda-tanda akhir zaman banyak bermunculan sejumlah penceramah, namun jumlah ulama yang sebenarnya semakin sedikit.

“Ada yang menjelaskan di akhir zaman banyak penceramah tapi sedikit ulamanya. Banyak penceramah tapi kiai yang benar-benar punya ilmu hanya sedikit. Itu yang harus kita cetak,” ungkap dia.

Berkaca pada peristiwa tersebut, Ma’ruf pun memberikan pesan kepada masyarakat agar anak-anak mereka dapat menempuh pendidikan di pesantren. Sehingga, anak-anak mereka dapat meneruskan estavet ulama di negeri ini.

“Saya bilang kepada masyarakat supaya anak-anaknya dipesantrenkan, misalkan dari tiga, satu kasih pesantren untuk meneruskan para ulama. Boleh yang lain jadi apapun tapi satu kirim ke pesantren,” pinta Wapres.

Dia pun menghimbau kepada tidak hanya sekedar menyekolahkan anak-anak mereka ke pesantren. Namun harus ada pertimbangan anak-anak yang memiliki kecerdasan yang nantinya disekolahkan di pesantren.

“Tapi saya bilang, yang dikirim ke pesantren itu anak yang paling cerdas. Paling pintar. Supaya kalau jadi kiai pintar. Jangan bodoh dikirim kepesantren nanti jadi kiai bodoh karena kiai membimbing umat. Kita harus terus melahirkan ulama-ulama supaya ada generasi melanjutkan,” tuturnya.

Ma’ruf Amin mengungkapkan bahwa dirinya banyak mendapatkan ilmu dari sang Ayah, yakni KH Muhammad Amin (Abuya Amin). Campur tangan beliau semasa hidup memiliki pengaruh yang begitu kuat sehingga berhasil mengantarkan dirinya untuk menjadi Wakil Presiden RI.

“Berkat doa orang tua saya. Dia ingin jadikan anak-anaknya berguna bagi masyarakat bangsa dan negara. Dia tidak meminta saya menjadi sebagai wakil presiden. Alhamdulillah tapi sekarang sudah jadi wakil presiden,” pungkas dia. (Hr-www.harianindo.com)