Jakarta – Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyoroti sikap Fraksi PSI DKI yang menekan Gubernur DKI Jakara Anies Baswedan untuk membatalkan gelaran Formula E yang nantinya akan diselenggarakan di Jakarta. Satu pendapat dengan Anies, Prasetio beranggapan bahwa ajang Formula E dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan perekonomian ibu kota.

“Kalau tidak terlalu penting itu, tinggal pandangan mereka (PSI) tidak terlalu penting apa? Ini ada satu agenda besar,” ujar Edi di DPRD DKI, Senin, 11 November 2019.

Sebelumnya, Gubernur Anies didesak oleh PSI untuk segera membatalkan gelaran ajang Formula E pada tahun 2020. Mereka beranggapan bahwa gelaran tersebut hanya membuang-buang anggaran.

Anggota DPRD DKI dari PSI, Anthony Winza Probowi, mengatakan bahwa untuk dapat menyelenggarakan Formula E digelontorkan dana yang banyak. Dia beranggapan bahwa anggaran yang mencapai Rp 1,6 triliun lebih baik digunakan untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat yang lebih urgen.

Menurut Edi, dengan digelarnya ajang Formula E di Jakarta akan berdampak pada nama Jakarta yang mendunia. Apalagi, dalam event tersebut DKI hanya mendapatkan satu tanggal per tahun selama lima tahun kontrak pagelaran tersebut.

Dengan digelarnya ajang Formula E tersebut dapat memberikan pemasukan terhadap Jakarta selama lima tahun.

“Jadi jangan hanya dilihat satu kali saja. Ada yang kedua, ketiga, keempat dan kelima. Penyelenggaraan ketiga sampai kelima itulah keuntungan balik modal sedalam-dalamnya.” tuturnya.

Edi mengambil contoh Singapura yang menyetujui untuk menerima event tersebut saat pertama kali ditawarkan. Tanpa pikir panjang, ujar Edi, Singapura pun mengiyakan event tersebut. Dia pun mengatakan bahwa harga kamar hotel di Singapura sempat melonjak naik saat digelarnya ajang itu.

“Sekarang Singapura sudah menerima manfaatnya,” ujarnya. “Dulu kita kalau ke Singapura mau nonton F1, kalau hari biasa (harga kamar hotel) cuma 100 dollar atau 125 dollar Singapura ya. sekarang kalau ada event bisa dua ratus kali lipat harganya.” sambungnya.

Menurut Edi, dengan digelarnya ajang tersebut nantinya akan meningkatkan perekonomian Jakarta. “Tapi memang manfaatnya tidak bisa langsung dirasakan di tahun pertama penyelenggaraan,” pungkasnya. (Hr-www.harianindo.com)