Jakarta – Camat Tanjung Priok, Jakarta Utara, Syamsul Huda menyatakan bahwa kawasan Sunter Jaya dan Sunter Agung, jika tidak dilakukan penertiban terhadap bangunan liar dapat tergenangi air hingga mencapai satu meter ketika dilanda hujan.

Menurut Syamsul, hal tersebut yang menjadi latarbelakang Pemprov DKI melakukan penggusuran terhadap bangunan semi permanen yang berada di bantaran sungai, di Jalan Agung Perkasa 8.

“Kalau kalinya tertutup semua, airnya ‘mleber’ ke mana-mana. Mlebernya bisa setengah meter, ada yang satu meter. Akhirnya jalan yang tadinya bagus, jadi rusak,” ujar Syamsul di lokasi, Selasa, 19 November 2019.

Syamsul menjelaskan bahwa saluran air sepanjang 400 meter yang berada di Jalan Agung Perkasa 8, adalah satu-satunya jalan penghubungan saluran-saluran air yang berada di sekitar Sunter ke Waduk Cincin yang bermuara ke laut untuk melimpahkan air. Supaya berfungsi dengan optimal, saluran tersebut harus bersih dari bangunan-bangunan liar yang ada di sekitarnya.

“Kalau seumpama saluran ini tetap begini, ya sudah. Di sini kan ada lokasi tempat pendidikan, tempat ibadah, milik masyarakat Sunter Jaya, Sunter Agung, akan tergenang semua,” tutur Syamsul.

Syamsul menuturkan bahwa saat ini Pemprov DKI masih memprioritaskan pada upaya pembersihan berangkal hingga bekas-bekas bangunan semi permanen pasca dilakukan aksi penggusuran. Pemprov DKI merencanakan akan segera memasang diniding turap untuk menjaga saluran air tersebut.

“Kita saat ini fokus kepada pembersihan saluran ini dulu. Karena kan sebentar lagi musim penghujan. Jadi saluran ini harus segera tembus dulu,” sambung Syamsul.

Berdasarkan pantauan secara langsung di lapangan, sudah tidak didapati lagi bangunan semi permanen yang berdiri di sekitar bantaran sungai tersebut. Alat-alat berat masih bekerja untuk mengambil dan membersihkan sisa-sia kayu dan berangkal bekas penggusuran. Truk-truk pun terlihat siaga untuk mengangkut kayu-kayu dan berangkal. Saluran air yang dulunya tertutupi dengan bangun disana, sudah mulai terlihat bentuknya pasca penggusuran. (Hr-www.harianindo.com)