Jakarta – Pengamat politik dari Universitas Telkom Bandung Dedi Kurnia Syah beranggapan bahwa perbuatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kerap labil tidak sesuai dengan apa yang dikatakannya. Hal tersebut dilontarkan Dedi menyusul adanya peristiwa penggusuran puluhan bagunan dan rumah warga di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

“Anies setidaknya kehilangan janji kampanye. Padahal ide yang dia utarakan semasa kampanye cukup masuk akal untuk dikerjakan, yakni menata di lokasi yang sama tanpa mengubah ekosistem ekonomi warga setempat,” ujar Dedi, Senin (19/11).

Dedi merasa kecewa dengan tindakan Anies yang mengkhianati janji kampanyenya bahwa tidak akan melakukan penggusuran. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion tersebut bahkan menganggap Anies nihil prestasi selama menjabat jadi Gubernur DKI.

“Tentu disayangkan, Anies kurang memiliki keseimbangan antara gagasan lisan dengan implementasi, sehingga banyak kebijakan yang sebenarnya tidak menyelesaikan masalah. Kita lihat persoalan Tanah Abang, sungai, hingga penggusuruan kali ini,” tutur dia.

Dedi menilai bahwa Anies hanya bekerja untuk orang di dalam kantor dan sekitarnya saja. Padahal Dedi mengingatkan kembali masih banyak masalah Jakarta yang belum terselesikan.

“Jangan sampai publik menilai kinerja Anies hanya satu kilometer melingkari kantor gubernur, sementara di luar itu serasa tidak tersentuh,” pungkas dia. (Hr-www.harianindo.com)