Jakarta – Tito Karnavian, selaku Menteri Dalam Negeri berniat membuat sistem ranking untuk menilai daerah dengan kualitas terbaik hingga terburuk. Penilaian tersebu dibuat terkait pelayanan, kebersihan hingga kinerja pemerintah daerah.

Tito menyampaikan hal tersebut usai menghadiri kegiatan Pemberian Penghargaan Swasti Saba Kabupaten/Kota 2019 di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2019).

“Buat ranking dari nilai satu yang paling sehat sampai yang paling tidak sehat, sehingga ini bisa memacu. Kalau yang diberi penghargaan yang paling sehat saja dia bangga untuk diri sendiri, kemudian mudah-mudahan terpengaruh pada yang belum mendapat penghargaan,” kata Tito.

Baca Juga : Tito Karnavian Tak Heran Dengan Maraknya Kepala Daerah Terjerat Korupsi

Tito menilai pemberian penghargaan biasanya tak memberi efek apapun bagi kepala daerah lain. Khususnya yang tak mendapat penghargaan. Padahal pemberian penghargaan pun biasanya hanya memberi efek bangga pada daerah yang mengantongi pengakuan.

“Penghargaan gak ada sanksinya toh, kalau dibuat ranking nomor satu sampai nomor lima, sehingga yang paling bawah nanti akan kena sanksi moral, sanksi sosial, apalagi Pilkada dan Pilpresnya langsung oleh masyarakat,” ungkapnya.

“Masyarakat akan menilai ‘wah dibawah bapak atau ibu ini, bupati, wali kota ternyata kota kita yang paling buruk, paling enggak sehat’ nanti sanksinya di sana, di samping sanksi moral tadi,” lanjutnya.

Tito berkeinginan agar panitia yang biasa melakukan penilaian untuk memberi penghargaan di kementerian yang kini dia pimpin. (NRY-www.harianindo.com)