Jakarta – M Taufik, selaku Wakil Ketua DPRD DKI beranggapan bahwa kesalahan sistem di Bank DKI yang memungkinkan terjadinya pembobolan oleh oknum satpol PP. Seperti diketahui sebelumnya, pembobolan itu menyebabkan bank DKI rugi hingga Rp 32 miliar.

“Kasus bobolnya uang di Bank DKI, menunjukkan sistem perbankan di sana ada yang keliru,” kata Taufik saat dihubungi di Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Taufik berharap sistem perbankan di Bank DKI dievaluasi secara menyeluruh. Ini penting dilakukan demi meyakinkan nasabah bahwa Bank DKI jauh dari persepsi rawan dibobol. Taufik menambahkan Direktur Utama Bank DKI yang baru memiliki visi besar dan mampu mengatasi hal tersebut.

Di sisi lain, Taufik berkeinginan agar manajemen Bank DKI membersihkan jajarannya dari oknum nakal. Taufik menilai Direksi Bank DKI harus berani melaporkan anak buahnya yang diduga ikut bermain dalam pembobolan uang.

“Periksa semua orang itu. Tangkap. Kalau Bank DKI merasa dirugikan, laporkan. Di internal juga ditelusuri. Dirut Bank DKI yang baru ini hebat, dia harus tegas memproses hukum oknum itu.Kalau masih terganggu oleh pembobolan begini, visinya tidak tercapai,” ucapnya. (NRY-www.harianindo.com)