Bekasi – Penunjukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) membuat sejumlah pihak bereaksi. Kali ini, giliran Ketua Jawara Jaga Kampung (Jajaka) Damin Sada yang angkat bicara. Jawara Bekasi tersebut mengatakan bahwa Ahok tak pantas menjabat sebagai petinggi BUMN.

“Kalau menurut gue gak pantas, tapi kan menurut dia (pemerintah) Ahok pantas. Memang begitu selalu kemauannya,” kata Damin Sada pada Jumat (21/112019).

Ia beralasan bahwa Ahok dulunya pernah menjadi seorang narapidana kasus penistaan agama. Menurut Damin, tindakan tersebut jauh lebih berat dibandingkan dengan kasus korupsi.

“Lebih berat kasusnya, ketimbang korupsi,” tegasnya.

Baca Juga: Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Fadli Zon: “Emang Dia Ahli Minyak?”

Damin berpendapat seperti itu dengan alasan bahwa saat kasus Ahok masih panas, banyak orang yang berbondong-bondong melakukan aksi di Monas. Jika dirupiahkan, angkanya jauh lebih besar ketimbang kasus korupsi.

“Kalau korupsi kan nilainya terbatas. Kalau ini sudah soal aspirasi jutaan warga muslim,” ujarnya.

Lebih lanjut, Damin mengatakan bahwa rezim pemerintah saat ini selalu saja memantik kontroversi. Oleh sebab itu, pemerintah dirasa tak lagi mendengarkan masyarakat. Damin kemudian menyebut pemerintah kali ini menunjuk orang berlatar belakang militer sebagai Menteri Agama.

“Memang sudah kemauan dia (pemerintah), selalu menuai kontroversi,” katanya.

Damin mencurigai bahwa apabila masyarakat semakin memprotes suatu rencana kebijakan, maka pemerintah justru akan semakin ingin menetapkan kebijakan tersebut.

“Semakin kita demo, dan semakin menjadi sikap pemerintah,” ucap Damin. (Elhas-www.harianindo.com)