Jakarta – Agnez Mo saat ini tengah menarik perhatian warga net. Terkait hal itu, sejarawan menilai pengakuan Agnes Monica alias Agnez Mo menjadi kontroversi karena masyarakat setempat sangat sensitif terhadap isu identitas.

Diketahui sebelumnya, Agnez Mo sempat mengklaim bahwa dirinya “tak berdarah Indonesia”.

“Memang isu identitas untuk saat ini lagi isu yang peka. Apa pun yang dibicarakan masyarakat terkait isu identitas masyarakat Indonesia ini lagi sensitif,” ujar sejarawan Universitas Nasional (UNAS), Andi Achdian, kepada wartawan.

Baca Juga : Sahrul Gunawan Pertanyakan Klaim Agnez Mo Berdarah Jerman

Andi menyatakan bahwa isu ini kian sensitif terutama karena para tokoh politik terus menggaungkan politik identitas sejak pertarungan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 dan Pemilihan Umum Presiden 2019.

“Politik identitas kan menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat Indonesia selama kurang lebih hampir 5 tahun terakhir, sejak Pilkada dan Pilpres kemarin. Jadi memang tumbuh terus,” ucap Andi.

Pernyataan Agnez Mo, pada dasarnya yang dilihat masyarakat bukan hanya pernyataan Agnes secara gamblang, tapi juga latar belakang, identitas, dan profilnya secara keseluruhan.

“Karena dalam pernyataan Agnes, orang melihat latar belakang dia, profil dia, ekonomi dia. Ini mengundang sentimen-sentimen seperti itu,” kata Andi.

Andi menyatakan, “Ada asumsi bahwa mereka (yang tinggal di luar negeri) lebih hidup enak. Asumsi-asumsi itu dibangun kan karena ada tekanan hidup sosial dan ekonomi juga.”

Di sisi lain, terkait pernyataan “darah Indonesia”, Andi hanya mengatakan bahwa, “DNA manusia itu tidak tunggal. Itu konstruksi biologis.” (NRY-www.harianindo.com)