Jakarta –
Bantuan sosial beras (Bansos) akan dilanjutkan pada bulan Oktober dan November 2025, berjumlah 10 kilogram. National Food Agency menilai peningkatan aspek keakuratan target penerima adalah perhatian utama pemerintah.
Dengan menggunakan Data Terpadu Sosial -Ekonomi Nasional (DTSEN), penajaman data penerima sangat penting untuk dilakukan sebelum implementasi lagi bulan depan.
Kepala Badan Makanan Nasional Arief Prasetyo Adi meminta pemerintah daerah untuk juga membantu memeriksa penerima bantuan makanan di daerah masing -masing.
Karena jangan biarkan bantuan makanan beras yang diterima oleh pejabat dan orang kaya. Ini mengatakan ketika menerima audiensi Bupati Mesuji Elfianah di Jakarta, pada hari Rabu (9/17/2025).
“Mengenai implementasi bantuan beras lagi, pemerintah daerah perlu membantu dan memberikan masukan, karena pemerintah daerah yang paling tahu kondisi di wilayah tersebut. Jangan biarkan penerima bantuan beras atau keluarga yang berada,” kata Arief, dalam sebuah pernyataan tertulis, dikutip pada hari Kamis (18/9/2025).
“Jadi ada penyesuaian data DTSEN yang dikirim dari pusat ke wilayah tersebut. Tujuannya adalah jika ada koreksi dari wilayah tersebut, kami menerima umpan balik dan dapat disesuaikan. Ini masih ada waktu, karena kami masih menunggu transfer anggaran dari Kementerian Keuangan. Tentang minggu ini, harap bersiap untuk dipersiapkan,” tambah Arief.
Bantuan makanan beras selama 2 bulan di bulan Oktober dan November menargetkan 18.277.083 penerima bantuan makanan (PBP) dengan anggaran Rp 7 triliun.
Selain itu, pemerintah nantinya akan melakukan evaluasi kelanjutannya pada bulan Desember tergantung pada tingkat optimalisasi realisasi program.
Selain itu, Arief menjelaskan tentang pengawasan implementasi Program Bantuan Makanan Padi, partainya bersama dengan Bulog Perum akan kembali termasuk Dewan Perwakilan Rakyat IV. Untuk Arief, sinernmmentasi ini positif sehingga pemeriksaan dan keseimbangan transparan dapat direalisasikan.
“Diharapkan bahwa program bantuan makanan beras dapat lebih ditargetkan, dalam cara menargetkan keluarga berpenghasilan rendah di Indonesia. Saudara-saudara kita yang membutuhkan perhatian dapat lebih terbantu oleh penyediaan beras pemerintah yang kualitasnya konsisten dalam berjaga-jaga,” pungkas Arief.
Lihat juga Video Menteri Sosial Temukan 100 ribu penerima bantuan sosial anomali: Dokter Bumn
(Gambas: Video 20Detik)
(ADA/HNS)