X
  • On 04/11/2016
Categories: Nasional

Warga Geram Pemuda Mengaku FPI Lakukan Provokasi dan Menghina Ahok

Jakarta – Kamis (3/11/2016), kandidat Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) blusukan ke Jalan Tanjung Barat, Gang Langgar, RT 13/RW08, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Mantan Bupati Belitung tersebut ini langsung disambut oleh warga dan dikerumuni warga. Selagi asyik menyapa warga, tiba-tiba ada seorang pemuda mengendarai sepeda motor melintasi jalan Gang Langgar menuju arah Jalan Tanjung Barat.

Pemuda itu langsung mengeluarkan kata-kata yang membuat warga sekitar marah.

“Ngapain nyambut Ahok di sini. Dia kan sudah menghina agama Islam. Buat apa disambut-sambut kayak begitu. Penghina agama Islam,” kata pemuda itu sambil terus menjalankan motornya menembus barisan warga.

Sementara Ahok sudah berjalan di belakang pemuda tersebut.

Mendengar perkataan pemuda tersebut, sontak saja beberapa warga langsung mengejar pemuda yang naik motor itu.

“Woi, lu jangan hina-hina Ahok di sini. Jaga mulut lu ya,” kata seorang bapak.

“Saya enggak takut Pak. Saya ini FPI. Saya FPI,” kata pemuda itu.

Tidak tahan dengan ulah pemuda itu, warga langsung meneriakkan, “Tangkap. Tahan motor itu.”

Usai sukses dihentikan, beberapa warga yang ingin mengeroyok pemuda tersebut langsung dicegah polisi yang sudah berjaga-jaga di lokasi tersebut. Setelah diberikan peringatan selama lima menit agar tak mengulangi perbuatannya, pemuda itu langsung diminta segera meninggalkan tempat tersebut.

Seorang warga menyatakan jika pemuda tersebut bukanlah warga Gang Anyar. Karena semua warga Gang Anyar menerima kedatangan Ahok, tak peduli dengan isu SARA yang sedang menimpa Ahok.

Baca juga: Inilah Berita Hoax Seputar Dugaan Kasus Ahok Yang Sengaja Dihembuskan di Medsos

“Ngaku-ngaku FPI. FPI itu apa sih. Jangan jelek-jelekin Ahok dong. Dia bukan anak sini, mungkin anak atas. Mulutnya itu loh. Sekarang sudah dapat pemimpin muslim yang amanah apa enggak? Kalau ada pemimpin muslim yang amanah kita juga pasti pilih yang muslim. Tapi jangan jelek-jelekin orang,” kata Sri. (Yayan – www.harianindo.com)