X
  • On 18/04/2017
Categories: NasionalRagam Berita

Jokowi Bertemu Dengan Para Ulama di Istana, Apa Yang Dibahas?

Jakarta – Presiden Joko Widodo mengundang sejumlah ulama dan tokoh Islam ke Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (17/4/2017).

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menjelaskan bahwa ia akan memaksa para taipan untuk bekerjasama dengan para ulama dan tokoh Islam untuk meredistribusikan aset.

Ustaz Yusuf Mansur yang menjadi salah salah satu ulama yang ikut dalam pertemuan tersebut mengatakan, Presiden berkeinginan untuk meredistribusikan aset seluas 12,7 juta hectare.

“Tadi presiden menyampaikan pertama tentang redistribusi aset. Ada 12,7 juta lahan di tanah air yang insya Allah akan didistribusikan kepada masyarakat. Salah satu chanelingnya adalah lewat pesantren, madrasah para alim ulama, para ustaz, pondok pesantren, dan kemudian ormas-ormas,” kata Yusuf Mansyur saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/4/2017).

Presiden Jokowi meminta pendapat kepada para ulama atas rencana kemitraan antara taipan dengan ormas atau organisasi Islam.

“Presiden minta tanggapan, apakah berkenan dibangun kemitraan antara taipan dengan ormas, dengan institusi-institusi ke-Islam-an. Presiden mau memaksa taipan-taipan untuk bekerja sama, beraliansi strategis di ekonomi, di muamalah dengan para kyai, para ulama, para pesantren,” jelas Yusuf.

“Kalau dari taipan enggak ditanya kata Presiden. Karena dari taipan itu paksaan, jadi Presiden memaksa. Tapi kalau yang menerima ajakan ini kan Presiden perlu bertanya, tadi Presiden bertanya apa tanggapannya, dan bagaimana pendapatnya. Jadi nanti akan ada kerja sama ekonomi yang modalnya itu dari para taipan,” tambahnya.

Selain soal rencana kerjasama, dalam pertemuan tersebut juga dibahas soal kebhinnekaan dan radikalisme.

“Iya tadi, warnanya tadi soal Bhinneka dan radikalisme gitu. Ulama-ulama banyak memberikan pandangan, pendapat. Saya kira alhamdulillah ya, (pertemuan) berlangsung fair,” katanya.

Selain ustaz Yusuf Mansur, hadir pula Ketua MUI Ma’ruf Amin, cendikiawan muslim Jimly Asshiddiqqie, Mahfud MD, ustaz Arifin Ilham, Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Hamdan Zoelva, dan yang lainnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)