Jakarta – Pihak Kementerian Luar Negeri bersedia membantu kepolisian mencari pemimpin FPI Rizieq Shihab. Namun sebelumnya, polisi harus mengeluarkan red notice terlebih dahulu sebagai ‘tanda’ bahwa Rizieq merupakan buronan internasional.
Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir, pihaknya pasti akan membantu bila ada permintaan dari polisi.
“Kalau umpama nanti ada permintaan dari penegak hukum ya akan kita tindaklanjuti,” kata Fachir di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada (FISIP UGM) Sleman, Yogyakarta, pada Rabu (17/5/2017).
Kemenlu sampai saat ini hanya sebatas memantau keberadaan Rizieq sambil menunggu diterbitkan red notice dari Kepolisian RI.
Bila nantinya red notice sudah dikeluarkan, maka Kemelu akan bisa langsung mengkomunikasikannya dengan negara-negara yang tergabung dengan Interpol.
“Red notice ini kan sifatnya internasional, kerjasama internasional,” ungkapnya.
“Semua polisi yang menjadi anggota Interpol (polisi internasional) harus menindaklanjuti red notice jika sudah diterbitkan,” tambahnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan bahwa polisi masih memproses red notice yang akan dipakai sebagai sarana untuk membawa pulang kembali Rizieq.
“Belum (keluar red notice) ya. Semua berproses. Nanti kita bertahap,” kata Argo Yuwono, Rabu (17/5/2017).
(samsul arifin – www.harianindo.com)