X
  • On 31/08/2017
Categories: NasionalRagam Berita

Istana Klarifikasi Terkait Tudingan Fadli Zon Tentang Buzzer

Jakarta – Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, memberikan kritik untuk Presiden RI Joko Widodo yang berkali-kali mengumpulkan para buzzer politik di Istana. Pertemuan itu menurutnya tidak tepat di tengah wabah hoax, hate speech dan eksploitasi isu SARA di kalangan pengguna media sosial.

Fadli Zon

“Mengumpulkan para buzzer pendukung pemerintah adalah bentuk komunikasi politik yang bermasalah dari seorang kepala negara,” kata Fadli beberapa waktu yang lalu.

Menurut politikus Gerindra, kegiatan seperti itu sebaiknya diakhiri karena hanya akan merusak wibawa negara dan kontraproduktif dengan usaha Polri yang sedang membongkar mafia penyebar hoax dan kebencian di media sosial.

Fadli mengatakan bahwa tindakan Presiden yang sering mengundang buzzer ke Istana itu hanya akan memperkuat kesan di masyarakat jika sebenarnya pemerintah menerapkan standar ganda dalam urusan hoax dan ujaran kebencian ini.

Alasannya, jika menyangkut para ‘buzzer istana’, tidak pernah ada tindakan hukumnya terhadap mereka, meskipun misalnya cuitan atau postingan mereka di media sosial kerapkali meresahkan dan melahirkan perselisihan di tengah masyarakat.

Baca juga : Istana Tanggapi Debat Panas Jonru di Acara ILC

Mendengar kabar itu, Juru Bicara Presiden, Johan Budi Sapto Prabowo, angkat bicara. Johan membantah tudingan Fadli Zon kepada Presiden Jokowi terkait undangan para buzzer istana.

Johan menjelaskan bahwa yang diundang oleh Presiden Jokowi ke Istana hanyalah para netizen biasa. Dalam pertemuan itu pun mereka dihimbau untuk cerdas dalam menggunakan media sosal.

“Bukan buzzer. Itu kan banyak, ada 80-an. Itu netizen saja. Di situ presiden menyampaikan himbauan untuk tidak saling maki memaki di media sosial kepada siapa pun. Yang santun dalam menggunakan media sosial,” kata Johan di Kompleks Istana Negara Jakarta, Rabu (30/08/2017).
(Muspri-www.harianindo.com)

Rani Soraya: