X
  • On 26/09/2017
Categories: NasionalRagam Berita

Fahri Hamzah Bela Amien Rais Usai Disebut Penghianat Oleh Try Soetrisno

Jakarta – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai pernyataan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno yang menyebut Amien Rais sebagai pengkhianat bangsa karena telah mengamandemen UUD 1945 saat era reformasi adalah tidak tepat.

Menurut Fahri, kekesalan Try Sutrisno yang disampaikan pada acara Silaturahmi TNI dengan Purnawirawan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9) pekan lalu, merupakan bentuk kekecewaan Try Sutrisno kepada pemerintah yang tidak bisa mengelola keadaan.

“Kekecewaan Pak Try lebih pada ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola keadaan. Jangan salahkan amandemennya,” kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/9/2017).

Fahri justru menuding pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla tidak mampu menangani keadaan, bukan soal amandemennya yang salah.

“Ada kepemimpinan yang tidak sanggup mengelola kompleksitas. Yang tidak sanggup mengelola hasil dinamika. Sekarang anda saja coba kalau anda enggak ada amandemen. Apa anda bisa begini? (tunjuk wartawan). Enggak bisa,” terang Fahri.

Fahri juga menambahkan, amandemen UUD 1945 tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja, yakni Amien Rais karena hal itu merupakan tanggung jawab semua naggota DPR.

“Tidak ada amandemen boleh dilakukan satu orang. itu semua karya lembaga. Jadi gini mungkin Pak Try memakai terminologi militer. 1 orang bertanggungjawab semua,” tambahnya.

“Nah di DPR ini tidak ada 1 orang bertanggungjawab semua. 1 orang bertanggungjawab masing-masing. Satu orang itu satu lembaga. Jadi Pak Amien itu cuma tukang ketok palu saja. Yang lain kalau enggak setuju ya enggak,” sambung Fahri.

Karena itu, Fahri Hamzah tidak setuju dengan pandangan Try Sutrisno yang menganggap amandemen UUD 1945 merupakan sebuah kesalahan.

“Saya menganggap amandemen konstitusi masih valid. Enggak ada yang salah dengan amandemen konstitusi. Itu pikiran terbaik bangsa kita. Tapi kalau ada orang yang enggak sanggup dengan pikiran yang kompleks seperti ini memang generasi harus berubah,” tukasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)

Samuel Philip Kawuwung: