X
  • 6 days ago
Categories: NasionalRagam Berita

UIN Jogja Tetap Tak Akan Menerima Mahasiswi Bercadar

Yogyakarta – Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Yudian Wahyudi, mengatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan kebijakan untuk melarang pemakaian cadar bagi para mahasiswi saat menjalani proses belajar mengajar dan beraktivitas didalam area kampus tersebut.

Ilustrasi

Meski begitu, kebijakan tersebut tidak hanya berlaku bagi para mahasiswi saja. Pihak UIN Sunan Kalijaga juga akan memecat para pengajar atau dosen yang masih bercadar dan juga para dosen yang terindikasi ikut dalam organisasi yang terlarang seperti Hizbut Tahrir Indonesia alias HTI.

Yudian mengatakan bahwasanya tersedia dua pilihan bagi para dosen yang terindikasi tergabung dalam HTI, yakni tetap boleh mengajar di UIN dan keluar dari HTI. Atau keluar dari UIN dan bergabung dengan HTI.

“HTI kan dilarang pemerintah maka kita harus ikuti larangan. Apalagi saat ini larangan tersebut belum dibatalkan lembaga peradilan,” ujar Yudian, Senin (05/03/2018).

Baca juga : MUI Tegaskan Pemakaian Cadar Tidak Terkait dengan Terorisme

Yudian mengakui bahwa nantinya kedua kebijakan yang telah ia keluarkan tersebut bakal mendapat reaksi yang negatif dari lingkungan UIN dan masyarakat luas. Meski begitu, ia tetap memastikan akan melaksanakan kebijakan itu. Bahkan dia berani mempertaruhkan jabatannya sebagai rektor, jika aturan itu salah secara Undang-undang.

“Kalau masih nekat ya silakan keluar dari kampus. Toh kalau kebijakan itu salah, saya siap dipecat,” tegasnya.

Yudian mengatakan bahwa kebijakan tersebut telah sesuai aturan surat resmi dengan nomor B-1031/Un.02/R/AK.00.3/02/2018. dan kesepakatan bersama para mahasiswi bercadar tersebut. Kesepakatan telah tertuang dalam salah satu persyaratan ketika mahasiswi itu pertama kali masuk dan berkuliah di UIN.

“Kan ada perjanjian antara kampus dengan mahasiswi baru yang masuk,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)

Rani Soraya :