X
  • 4 days ago
Categories: Nasional

Faizal Assegaf : “Aktor Utama Yang Menyebabkan Rakyat Membenci Prabowo Adalah Fadli Zon dan PKS”

Jakarta – Baru-baru ini, ada yang menilai bahwa Fadli Zon dan PKS bisa menjadi biang kerok dari kegagalan Prabowo dalam pencapresan. Penilaian tersebut datang dari Ketua Progres 98 Faizal Assegaf. Faizal Assegaf menyampaikan hal tersebut lewat akun Twitter pribadinya, @faizalassegaf pada Jumat (22/6/2018).

Faizal Assegaf menilai pasca kekalahan Prabowo dalam Pilpres 2014 silam, Fadli Zon dan PKS memanfaatkan kekecewaan Prabowo untuk menyalurkan dendam politik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu berakibat, lanjutnya, saat ini Gerindra kehilangan simpati rakyat hingga sosok Prabowo yang nasionalis menjadi meredup.

Berikut pernyataan Faizal Assegaf terkait hal tersebut.

@faizalassegaf: Aktor utama yg menyebabkan rakyat membenci Prabowo adalah Fadli Zon & mitra ideologinya (PKS). Kedua pihak sukses memainkan daya rusak yg efektif dgn aneka politik radikalisme, nyinyiran & kebencian scr sporadis. Hasilnya, publik kehilangan simpati pd Prabowo & Gerindra.

@faizalassegaf: Fadli Zon adlh pemain kunci bg PKS memperluas ideologi politik radikalisme ke jantung @Gerindra. PKS & FZ sukses menyandera Prabowo & Gerindra dlm politik indentitas. Hasilnya kini @prabowo jd sasaran kebencian rakyat. Bila Prabowo gagal Capres, biang keroknya FZ & PKS.

@faizalassegaf: Pasca kekalahan Prabowo 2014, Fadli Zon & PKS manfaatkn kekecewaan Prabowo & kader Gerindra utk menyalurkn dendam politik pd JKW. FZ jg peyokong kader2 militannya seperti Habiburokhman, Andre Rosiade dll. Utk tujuan mprluas pengaruh di internal & pembentukan opini publik.

@faizalassegaf: Akibatnya, tanpa @prabowo sadari, citra Gerindra & dirinya kini kian hacur berantakan oleh misi politik busuk Fadli Zon cs & PKS. Sosok Prabowo yg nasionalis makin meredup, berubah jadi simbol pemersatu berbagai elemen radikalisme yg mengekor di bawah bayang2 politik PKS.

@faizalassegaf: Perlu dipahami biang kerok Prabowo kalah di Pilpres 2014 tdk lepas dr propoganda PKS, gencar memfitnah JKW PKI & anti Islam. Dari situ, PKS mulai giring Prabowo, Gerindra & elemen Islam terkait trjebak dlm politik radikalisme di Pilgub DKI & 2018 PKS tampil bela terorisme,

Prabowo lupa bhw naiknya suara Gerindra di Pemilu 2014 sbb jadi oposisi bersama PDIP. Sebaliknya Demokrat anjlok, selain isu korupsi jg krn brkoalisi dgn PKS yg bikin umat resah dgn aliran Wahabisme. Kini Gerindra kehilangn simpati rakyat, trjebak politik radikalisme PKS.

(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)

Rini Masriyah :