Jakarta – Ryamizard Ryacudu selaku Menteri Pertahanan (Menhan) merasa tak habis pikir dengan adanya sejumlah Ulama yang anti persatuan dan anti-NKRI. Dirinya menilai sosok ulama sangat penting di Indonesia, dan seharusnya mereka bersatu seperti yang sudah sejak dulu terlaksana.
Saat ditemui di kantornya kemarin, dirinya menjelaskan bahwa “Jadi, Islam di Indonesia yang damai ini memiliki peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia sejak zaman Belanda. Tiga setengah abad, para Ulama bersama umatnya tidak pernah surut melakukan perlawanan dalam kolonial Belanda.”
“Karena itu, ulama tersebar di seluruh penjuru Indonesia jadi tokoh perlawanan penjajah Belanda. Nah ini saking kuatnya, heran orang Belanda ini sampai mereka belajar bahasa Arab,” ungkap Ryamizard.
“Kegigihan mereka berujung kemerdekaan 17 Agustus 1945. Jelas betapa besarnya peran Ulama dalam menjaga keutuhan NKRI,” terang Syamizard.
Maka dari itu ia mengaku heran dengan adanya ulama yang tidak mencintai NKRI dan menyebut mereka sebagai pihak yang tidak jelas. Pasalnya, mereka tidak paham bahwa Ulama memiliki peran penting dalam mendirikan bangsa Indonesia.
“Saya enggak ngerti nih, Ulama-Ulama sekarang, di mana dulu bapaknya, nenek moyangnya enggak pernah berjuang makanya kaya begitu tuh kelakuannya,” ujar Ryamizard. “Kalau Ulama dulu-dulu, nah ini berjuang nih. Baru belajar sedikit di Arab sudah enggak jelas. Tambah lama tambah enggak jelas aja itu.”
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)