Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai pernyataan Arief Poyuono agar Gerindra tidak masuk ke dalam parlemen periode 2019-20124 merupakan pendapat pribadi.
Menurut Fadli, Pileg dan Pilpres merupakan dua hal yang berbeda jalurnya. BPN Prabowo-Sandi memang sepakat bahwa di Pilpres banyak ditemukan kecurangan, namun soal Pileg merupakan urusan tiap partai politik.
“Pilpres yang ngurus BPN. Mereka yang ngurus dari berbagai komite dari berbagai parpol. Kalau pileg urusan partai. Beda banget, ya kalau ada perbedaan pendapat ya biasa,” kata Fadli Zon di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (17/5/2019).
Fadli membantah bila Gerindra tidak peduli dengan dugaan kecurangan yang terjadi pada Pileg karena banyak kader Gerindra yang lolos ke parlemen.
“Saya rasa enggak dong, enggak. Di pileg ada kecurangan juga. Ada yang menggelembungkan suara, ada yang memindahkan suara, macam-macam,” ujar Fadli.
“Soal pileg meski ada kecurangan tentu ada mekanismenya, jadi enggak masalah. Kecurangannya tentu beda dengan pilpres yang terjadi sebelum, saat, dan setelah,” tambah Fadli.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menegaskan agar partai politik koalisi Prabowo-Sandi tidak masuk ke parlemen karena menurutnya Pileg juga penuh dengan kecurangan.
“Kita tidak akan masuk dalam parlemen periode 2019-2024 karena hasil pemilu legislatif pun penuh dengan kecurangan juga,” kata Arief dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/5/2019).
(samsularifin – www.harianindo.com)